Kabarminang – Tiga orang tersangka kurir sabu-sabu ditangkap pada Selasa (13/5) pagi di pool bus PT Antar Lintas Sumatera (ALS), Kota Bukittinggi. Mereka membawa 1,5 kg sabu-sabu dari Aceh untuk diedarkan di Sumbar.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat (Sumbar), Brigjen Pol. Ricky Yanuarfi, mengatakan bahwa ketiganya ialah dua perempuan dan satu laki-laki asal Aceh. Ia menyebut bahwa ketiganya ditangkap dalam operasi gabungan BNNP Sumbar bersama BNNK Payakumbuh, dan BNNK Pasaman Barat.
Ricky menceritakan bahwa penangkapan tiga kurir itu berawal dari informasi intelijen mengenai pengiriman sabu-sabu dari Aceh menggunakan bus ALS. Kemudian, katanya, tim gabungan mulai melakukan pengawasan sejak Senin (12/5) sore dan melacak pergerakan bus yang dicurigai membawa pelaku dari perbatasan Sumatera Utara dan Sumbar
“Setelah pembuntutan secara hati-hati, tim akhirnya menghentikan bus tersebut saat tiba di pool ALS Bukittinggi pukul 09.30 WIB, dan mengamankan tiga tersangka berinsial AL (41), N (24), dan S (38),” ujar Ricky.
Dari hasil penggeledahan di lokasi, kata Ricky, petugas menemukan enam paket sabu-sabu sebesar 1,5 kg yang disembunyikan secara cermat di tubuh para tersangka, antara lain di celana, sepatu, dan kaos kaki. Ia mengatakan bahwa modus penyamaran itu terungkap setelah petugas melakukan pemeriksaan mendalam.
Ricky mengatakan bahwa menurut keterangan awal dari salah satu tersangka, sabu tersebut berasal dari seorang penghubung di Bireuen, Aceh, dan diduga akan diedarkan di wilayah Sumbar.
“Ketiga tersangka kini menghadapi ancaman hukuman maksimal pidana mati, sebagaimana diatur dalam Pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,” katanya.
Ricky menyatakan bahwa pihaknya akan terus memperketat pengawasan terhadap peredaran gelap narkotika di Sumbar.
“Kami tidak akan memberikan ruang sedikit pun bagi peredaran gelap narkoba. Pengungkapan ini membuktikan bahwa jaringan pengedar masih terus mencoba mencari celah. Namun, kami akan terus meningkatkan kewaspadaan untuk menjaga Sumatera Barat dari ancaman narkotika,” tuturnya.