Kabarminang.com – Puluhan dosen Universitas Andalas (Unand) menggelar aksi damai di depan Rektorat Unand, Kota Padang, Selasa (25/2). Mereka menuntut kepastian kesejahteraan dosen, khususnya terkait tunjangan kinerja.
Sekretaris Unand, Aidinil Zetra mengatakan, permasalahan tersebut bukan hanya dialami Unand sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), tetapi juga universitas PTNBH lain di Indonesia.
“Ada ketimpangan kebijakan, terutama terkait kesejahteraan dosen, yang mungkin belum menjadi perhatian pengambil kebijakan di tingkat pusat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, para rektor PTNBH, termasuk rektor Unand, telah menyampaikan persoalan ini langsung kepada Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto.
Saat ini, skema yang ditetapkan pemerintah membagi tunjangan kinerja dan remunerasi menjadi dua kategori yaitu diberikan langsung oleh negara untuk universitas berstatus Satker (Satuan Kerja) dan BLU (Badan Layanan Umum), sementara untuk PTNBH diserahkan kepada masing-masing universitas.
Namun, menurut Aidinil, tidak semua PTNBH memiliki kapasitas keuangan yang sama, sehingga pemerintah perlu turun tangan.
“PTNBH yang tidak mampu memenuhi standar tunjangan kinerja seharusnya mendapat intervensi pemerintah dalam bentuk bantuan,” tegasnya.