Kabarminang — IM (72), terdakwa pencabul bocah berusia 6 tahun di Padang Pariaman, divonis tujuh tahun penjara di Pengadilan Negeri Pariaman pada Senin (15/9).
Informasi itu disampaikan oleh Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Pariaman, Wendry Finisa, kepada Kabarminang.com pada Selasa (16/9). Ia mengatakan bahwa setelah hakim menjatuhkan vonis tersebut kepada terdakwa, pengacara terdakwa dan jaksa penuntut umum pikir-pikir.
“Pikir-pikir itu kesempatan untuk berpikir selama tujuh hari untuk menentukan sikap,” ujar Wendry.
Hingga kini, kata Wendry, terdakwa ditahan di Lapas Kelas IIB Pariaman.
Polisi menetapkan IM sebagai tersangka pada Rabu (5/3). Lalu, polisi menahan IM di sel Polres Padang Pariaman pada Senin (10/3).
Polisi menjerat IM dengan Pasal 82 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Berdasarkan pasal itu, IM terancam hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara.
Sebelumnya diberitakan bahwa IM dilaporkan ke Polres Padang Pariaman pada Rabu (8/1). Ia dilaporkan oleh ibu berinisial RJ (30) atas dugaan pencabulan terhadap bocah perempuan berinisial HZ (6) pada Senin (6/1) di sebuah surau di Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman.
RJ mengatakan bahwa IM merupakan guru mengaji yang mengajari anak-anak di surau setelah Magrib. Adapun RJ membantu IM mengajari anak-anak mengaji secara sukarela.