Kabarminang – Pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia mengalami lonjakan signifikan. Sebanyak 40 ribu pekerja telah kehilangan pekerjaan dalam dua bulan pertama tahun 2025.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melaporkan sepanjang tahun 2024, total pekerja yang terkena PHK mencapai 250 ribu orang. Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo, Bob Azam, menyampaikan bahwa wilayah yang mengalami PHK terbanyak adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Tangerang.
Bob mengungkapkan bahwa sektor padat karya menjadi yang paling terdampak karena tekanan besar yang dihadapi oleh industri tersebut. Informasi ini dihimpun Apindo berdasarkan data pencairan jaminan hari tua (JHT) dan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) dari BPJS Ketenagakerjaan.
Bob menegaskan bahwa sektor padat karya menjadi yang paling rentan terhadap gelombang PHK.
“Jika tidak ada kebijakan yang efektif dari pemerintah, jumlah pekerja yang terdampak diperkirakan akan terus bertambah,” kata Bob kepada wartawan, dikutip Senin (31/3).
Diketahui, salah satu kasus PHK massal yang mencuri perhatian pada awal 2025 adalah yang terjadi di PT Sri Rejeki Isman (Sritex). Perusahaan tekstil tersebut terpaksa memberhentikan puluhan ribu pekerjanya akibat penutupan pabrik.
“Sektor padat karya masih menjadi yang paling terimbas. Oleh karena itu, pemerintah perlu segera mengambil langkah strategis untuk menekan jumlah PHK dan memberikan solusi bagi para pekerja yang terdampak,” pungkasnya.