Kabarminang – Siswa kelas 1 di MTsN 3 Kota Padang, Koto Tangah, dibacok sepulang sekolah pada Jumat (18/7/2025). Korban, Raihan Maulana Putra (13), menderita luka serius di paha dan tangan, dengan total 32 jahitan.
Hal itu diceritakan Raihan saat ditemui Kabarminang.com di rumahnya di Aia Dingin, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Kamis (25/7/2025). Seteleh mengikuti salat Jumat dan kegiatan ekstrakurikuler pada Jumat (18/7/2025) ia dibonceng temannya yang bernama Rayhan. Setibanya di gerbang sekolah, mereka dihampiri sekelompok remaja yang mengendarai sekitar enam motor.
“Saya lihat dua motor bawa celurit. Waktu itu saya kaget dan langsung menghindar, tapi tetap kena bacok,” kata Raihan.
Akibat serangan itu, Raihan mengalami luka parah di paha kanan dengan 14 jahitan luar dan 5 jahitan dalam. Selain itu, ia menderita luka di tangan kanan sebanyak 13 jahitan. Ia langsung ditolong oleh seorang teman ayahnya yang kebetulan berpapasan di jalan. Saat itu ia berlumuran darah.
Raihan mengungkapkan bahwa ia awal dibawa ke Puskesmas Air Dingin, tetapi ditolak karena fasilitas di puskesmas itu terbatasan. Ia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Rahmah.
Paman Raihan, Joni (27), menyebut bahwa kemenakannya itu langsung dipulangkan dari RSI Siti Rahmah setelah dijahit lantaran masuk sebagai pasien umum.
“Kata dokter, tidak masalah untuk dibawa pulang,” ujar Joni.
Sied (43), ayah korban, sopir truk pengangkut sampah di Pemko Padang, mengaku masih syok atas pembacokan yang dialami anaknya. Ia menegaskan bahwa anaknya tidak memiliki riwayat konflik dengan orang lain, baik secara langsung maupun di media sosial.