Kabarminang.com – Sejumlah warga di sekitar aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, mengaku trauma dan diliputi rasa takut setelah ditemukannya potongan tubuh manusia terkait kasus pembunuhan dan mutilasi beberapa waktu lalu.
Dalam sepekan terakhir, potongan tubuh manusia korban mutilasi ditemukan mengapung di aliran Sungai Batang Anai. Hingga Selasa (24/6/2025), empat bagian tubuh korban masih belum ditemukan, dan pencarian masih terus dilakukan.
Warga Trauma dan Pilih Putar Jalan
Rizal (38), salah satu warga yang setiap hari melewati jembatan di atas Sungai Batang Anai untuk pergi berdagang, kini menghindari rute tersebut.
“Kalau tidak ramai, saya pilih mutar. Saya masih trauma. Bayangan potongan tubuh di air itu tidak bisa hilang dari kepala,” ujarnya.
Bukan hanya para pekerja, ibu rumah tangga dan anak-anak juga menjadi bagian dari warga yang terkena dampak psikologis dari kejadian ini.
Ani (42), ibu dua anak, kini melarang anak-anaknya bermain di tepi sungai sebagaimana biasanya.
“Biasanya anak-anak main air di sini. Sekarang saya larang. Bahkan untuk mencuci pakaian pun saya ke rumah saudara. Takut kalau tiba-tiba lihat potongan tubuh lagi. Ngeri sekali rasanya,” tuturnya.
Keresahan juga dirasakan para nelayan sungai. Rajo (51), salah satu nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil tangkapan di Sungai Batang Anai, mengaku penghasilannya menurun.