Kabarminang – Keracunan akibat gas bisa saja terjadi di kamar mandi. Pemanas air berbahan bakar gas (gas water heater) bisa menjadi sumber bahaya yang tak disadari, terutama bila dipasang di ruangan tertutup tanpa ventilasi.
Gas Tak Berbau dan Tak Berwarna
Dilansir dari Enviroliteracy.org, gas karbon monoksida (CO) dihasilkan dari proses pembakaran tidak sempurna bahan bakar seperti LPG, minyak tanah, atau gas alam. Gas ini berbahaya karena tidak memiliki bau maupun warna, sehingga sulit dideteksi tanpa alat pendeteksi khusus.
“Ketika pembakaran tidak mendapat cukup oksigen, terbentuklah karbon monoksida. Jika alat seperti water heater gas dipasang di ruangan tertutup tanpa ventilasi, gas ini bisa menumpuk dan diserap oleh tubuh tanpa disadari,” tulis laman tersebut.
Bisa Terjadi Saat Mandi
Penelitian dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa paparan karbon monoksida selama beberapa menit di ruangan tertutup dapat menyebabkan penurunan kesadaran hingga kematian.
Kasus nyata juga tercatat di Korea Selatan. Mengutip jurnal medis yang dipublikasikan melalui BVS Salud (2020), beberapa pasien ditemukan kehilangan kesadaran saat mandi menggunakan pemanas air gas di kamar mandi dengan ventilasi buruk. Sebagian di antaranya meninggal sebelum sempat mendapat pertolongan medis.
Hal serupa juga dilaporkan oleh JMC Journal of Medical College Nepal (2018), yang menulis kasus seorang wanita kehilangan kesadaran di kamar mandi kecil setelah menggunakan pemanas air berbahan LPG. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar karbon monoksida tinggi di ruangan tersebut.
Gejala dan Dampak
Paparan karbon monoksida menghambat kemampuan darah membawa oksigen ke seluruh tubuh. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala awal bisa berupa kakit kepala, pusing, mual, muntah, kelelahan, kesulitan bernapas atau pandangan kabur.
Jika paparan berlangsung lebih lama, korban dapat kehilangan kesadaran dan meninggal dunia dalam hitungan menit.
















