Kabarminang – Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis (JKA), menunjukkan kepedulian mendalam terhadap warganya yang menjadi korban dugaan penganiayaan berat di Kecamatan Sungai Limau. Ia mendatangi RS Yosudarso Padang untuk menjenguk RD (60), nenek korban kekerasan yang kini terbaring kritis di ICU, pada Minggu (21/9).
Dalam kunjungan itu, JKA didampingi Plt. Kepala Dinas Sosial Padang Pariaman beserta sekretarisnya, serta Ketua RPSA, Fatmiyeti Kahar. Kehadiran mereka mempertegas bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman serius menangani persoalan itu dan tidak ingin kasus serupa dibiarkan begitu saja.
JKA dan rombongan pemkab berbincang lama dengan pihak keluarga korban, mendengarkan kronologi peristiwa yang disampaikan anak korban, Salmiati Ayu Reza. Mereka juga meminta laporan lengkap dari tim medis terkait dengan kondisi RD.
“Saya datang ke sini bukan untuk formalitas. Saya ingin memastikan kondisi ibu kita ini tertangani dengan baik,” ucap JKA kepada keluarga RD.
JKA juga memberikan semangat kepada Salmiati yang terus mendampingi sang ibu.
“Saya ikut prihatin atas musibah ini. Saya harap ibu kita segera pulih. Kita akan dorong penegakan hukum agar peristiwa ini tuntas,” katanya.
Sebagai bentuk kepedulian nyata, JKA menyerahkan bantuan awal sebesar Rp2 juta untuk meringankan beban keluarga korban yang kini menghadapi biaya pengobatan tinggi. Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan mengupayakan solusi agar biaya perawatan korban yang sangat besar bisa dikurangi.
“Kita akan carikan jalan keluar supaya keluarga tidak sendirian menanggung biaya ini. Dunsanak kita sekarang masih dirawat di ICU, mari kita bantu semampu kita,” ujarnya.
Pemkab Padang Pariaman melalui Dinas Sosial berjanji untuk memberikan perhatian penuh dan terus mendampingi keluarga korban.
“Ini bukan kunjungan sekali lewat. Kami akan kawal sampai selesai,” kata Plt. Kepala Dinas Sosial.
Salmiati tampak terharu dengan perhatian Bupati dan rombongan pemkab.
“Beliau duduk lama bersama kami, mendengarkan cerita kami, bahkan menanyakan apa yang kami butuhkan. Bantuan yang beliau bawa sangat berarti bagi kami,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa kasus itu bermula ketika cucu korban diduga digerayangi oleh pelaku FA. Saat RD menegur pelaku, ia justru dianiaya hingga mengalami luka serius. Sejak 12 September 2025, RD dirawat intensif dan kini masih kritis dengan kondisi muntah darah dan mata berdarah.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pariaman, Rio, membenarkan pihaknya tengah melakukan penyidikan mendalam atas laporan keluarga korban terkait dugaan pencabulan dan penganiayaan tersebut.
“Kami sudah menerima laporan resmi dan saat ini sedang mengumpulkan bukti serta memeriksa saksi-saksi,” ujarnya.
Kunjungan JKA itu menambah harapan keluarga korban. Mereka merasa ada perhatian nyata dari pemerintah daerah di tengah duka yang mereka alami.
“Kehadiran beliau memberi energi bagi kami untuk terus memperjuangkan keadilan,” kata Salmiati.
Dengan jengukan itu, JKA menegaskan komitmen Pemkab Padang Pariaman untuk tidak tinggal diam terhadap kasus kekerasan di tengah masyarakat.
“Kita akan kawal proses hukum, membantu pemulihan korban, dan memastikan hak-hak keluarga terpenuhi,” tutur JKA.