Kabarminang– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman terus mendorong pelaksanaan transformasi kesehatan sesuai enam pilar yang dicanangkan Kementerian Kesehatan. Upaya ini diwujudkan melalui peningkatan Standar Pelayanan Minimal (SPM), pembangunan fasilitas kesehatan, serta berbagai program prioritas nasional.
Hal itu disampaikan Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis (JKA) di hadapan seluruh peserta Apel Gabungan Pemkab Padang Pariaman, yang digelar di Hall IKK Parik Malintang, Senin (1/9).
Ia mengatakan, sejumlah capaian positif telah diraih Pemkab Padang Pariaman, seperti angka kematian ibu hamil yang menunjukkan tren penurunan dari 5 kasus pada tahun 2024 menjadi 4 kasus hingga Agustus 2025. Hal ini seiring pemeriksaan kehamilan standar (ANC) di 25 Puskesmas yang sudah dilengkapi alat USG dan tenaga terlatih.
Kemudian, berhasil meraih dua penghargaan nasional, yakni Sertifikat Eliminasi Filariasis (penyakit kaki gajah) dan Sertifikat Kabupaten Bebas Frambusia.
Selanjutnya Dari sisi mutu layanan, kini terdapat 13 Puskesmas terakreditasi Paripurna, 9 Utama, 3 Madya, serta RSUD Padang Pariaman yang juga terakreditasi Paripurna. Kemudian Padang Pariaman juga telah dinyatakan Open Defecation Free (ODF) dan tengah mengikuti verifikasi Kabupaten Sehat tingkat nasional menuju penghargaan Swasti Saba.
Meski demikian, sejumlah tantangan masih dihadapi. Hingga Agustus 2025, terdapat 11 kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) terdiri dari 4 kasus difteri dan 7 pertusis.
“Kasus tuberkulosis paru dan HIV/AIDS juga menunjukkan tren peningkatan akibat rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri,” tuturnya.
Sementara itu, cakupan Universal Health Coverage (UHC) Padang Pariaman baru mencapai 86,07 persen dari target nasional 98 persen. Program cek kesehatan gratis juga belum maksimal dimanfaatkan masyarakat, dengan partisipasi kurang dari 10 persen.
“Partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan harus terus ditingkatkan. Promosi kesehatan perlu digencarkan dengan dukungan tenaga medis, kader, hingga PKK melalui dasawisma,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bahu membahu menjaga kualitas kesehatan masyarakat di Padang Pariaman.
“Kesehatan bukan hanya urusan pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Dengan kolaborasi dan kepedulian semua pihak, kita bisa mewujudkan Padang Pariaman yang sehat, tangguh, dan maju,” pungasnya.