Kabarminang – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaruan data dampak banjir dan longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga Sabtu (6/12/2025), total korban meninggal dunia tercatat 897 jiwa, sementara 451 orang masih dinyatakan hilang.
Dalam laporan Penanganan Darurat BNPB, jumlah korban luka-luka mencapai 4.200 jiwa. Sementara itu, bencana hidrometeorologi ini tercatat telah berdampak pada 52 kabupaten/kota di tiga provinsi tersebut.
Kerusakan permukiman warga tergolong masif. BNPB mencatat sedikitnya 105.600 unit rumah rusak, dengan tingkat kerusakan bervariasi dari ringan hingga berat. Ribuan keluarga terpaksa mengungsi ke lokasi-lokasi yang lebih aman akibat ancaman susulan banjir dan longsor.
Korban Tertinggi di Agam dan Tapanuli Tengah
Berdasarkan sebaran korban meninggal per daerah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat korban jiwa terbanyak dengan 171 orang meninggal. Disusul Tapanuli Tengah dengan 124 jiwa, serta Aceh Tamiang sebanyak 91 jiwa. Daerah lain seperti Aceh Timur, Bener Meriah, dan Aceh Tengah juga mencatat korban dalam jumlah signifikan.
BNPB menyebut masih berlangsung proses pencarian dan evakuasi di sejumlah titik yang tertimbun material longsor. Kondisi medan yang sulit serta cuaca yang belum sepenuhnya stabil menjadi tantangan utama tim gabungan di lapangan.
Ratusan Ribu Warga Mengungsi
Dari sisi pengungsian, Aceh Tamiang menjadi daerah dengan jumlah pengungsi terbanyak, mencapai sekitar 262 ribu jiwa. Disusul Aceh Utara dengan 163 ribu jiwa, serta Bener Meriah dan Aceh Singkil dengan puluhan ribu pengungsi. Di Sumatera Barat, pengungsi terbesar tercatat di Tanah Datar, Padang, Pesisir Selatan, dan Solok.
BNPB menegaskan pendataan pengungsi terus diperbarui secara dinamis seiring perpindahan warga ke lokasi pengungsian baru maupun hunian sementara.
Fasilitas Publik Rusak Parah
Selain rumah warga, kerusakan juga meluas pada sarana publik. BNPB mencatat sekitar 1.000 fasilitas umum rusak, 165 fasilitas kesehatan, dan 522 fasilitas pendidikan. Tak hanya itu, 344 rumah ibadah dan 222 gedung/kantor pemerintahan juga terdampak langsung bencana.














