Kabarminang – Tragedi memilukan yang menimpa Siska Oktavia Rusdi, mahasiswi yang menjadi korban pembunuhan berantai di Batang Anai, mengundang perhatian serius Bupati Padang Pariaman, Jhon Kenedy Azis. Tidak hanya kehilangan Siska, keluarga juga berduka atas kepergian ibunda Siska yang meninggal dunia seketika usai mendengar kabar kematian tragis putrinya.
Bupati Jhon Kenedy mendatangi langsung rumah duka di Nagari Batang Anai, Jumat (20/6/2025). Ia duduk bersama keluarga, mendengarkan tangis dan kesedihan yang begitu dalam tanpa banyak kata. Sorot matanya menunjukkan duka, sekaligus kemarahan terhadap kejahatan yang menghilangkan dua nyawa sekaligus.
“Ini luka mendalam bagi kita semua. Dua nyawa hilang sekaligus karena kejahatan satu orang. Kita tidak boleh lagi memberi ruang sedikit pun bagi para pelaku kekerasan,” kata Jhon Kenedy dengan suara berat.
Di hadapan keluarga korban dan warga yang berkumpul, Bupati menegaskan bahwa kejadian ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah daerah. Ia menilai perlu adanya perbaikan sistem keamanan, khususnya di nagari-nagari yang masih rentan terhadap tindak kriminal.
“Keamanan warga adalah tanggung jawab kita bersama. Pemerintah akan duduk bersama pihak kepolisian dan tokoh masyarakat untuk mencari solusi konkret. Perlindungan warga tidak boleh hanya jadi slogan,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi langkah cepat Polres Padang Pariaman dalam mengungkap kasus mutilasi yang belakangan diketahui berkaitan dengan pembunuhan mahasiswi tahun lalu. Namun, menurutnya, pengungkapan hanyalah bagian akhir dari sebuah tragedi. Fokus utama ke depan adalah mencegah agar hal serupa tak terulang.
“Saya berterima kasih kepada jajaran Polres dan Polda Sumbar yang bekerja cepat. Tapi kita butuh sistem yang membuat orang jahat tidak punya ruang bergerak. Itu pekerjaan rumah besar kita,” tambahnya.
Sejumlah warga yang hadir di rumah duka berharap, kehadiran Bupati tidak berhenti pada belasungkawa semata. Mereka mengusulkan penguatan ronda malam, patroli polisi yang lebih rutin, hingga perlindungan khusus bagi kelompok rentan seperti perempuan dan pelajar.
“Kami trauma. Kalau bisa jangan ada Siska-Siska lain. Tolong hidupkan kembali ronda, beri rasa aman bagi kami,” ujar Rina (38), tetangga korban.
Menanggapi hal itu, Jhon Kenedy berjanji aspirasi warga akan segera ditindaklanjuti. Ia menyebut Pemkab akan berkoordinasi dengan seluruh stakeholder untuk memastikan peristiwa kelam ini menjadi titik balik perbaikan keamanan di Padang Pariaman.