Kabarminang – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, terus meluas dan semakin mengkhawatirkan. Hingga Kamis, 26 Juni 2025, luas lahan yang terbakar telah mencapai 40 hektare, dengan titik api yang mulai mendekati permukiman masyarakat.
Kondisi ini memaksa petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, SAR, dan Pemadam Kebakaran bekerja ekstra dalam upaya pemadaman api, meskipun medan yang dihadapi sangat sulit. Lokasi kebakaran berada di kawasan bukit terjal berbatu, khususnya di Kecamatan Harau.
Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota, Rahmadinol, menyebutkan bahwa kawasan terparah berada di Nagari Tarantang, yang awalnya terbakar seluas 5 hektare, dan kini telah meluas menjadi 6 hektare.
“Untuk Karhutla di Limapuluh Kota, luasnya hampir mencapai 40 hektare, dengan sebaran di beberapa titik, terutama di Kecamatan Harau. Di Nagari Tarantang sendiri, awalnya 5 Ha, kini sudah 6 Ha,” ujarnya, Kamis (26/6/2025).
Selain itu, kebakaran juga terjadi di Jorong Subarang, Nagari Taram, tepat di perbatasan Payakumbuh – Limapuluh Kota, dengan luas terbakar mencapai 3 hektare.
Geografi Terjal Jadi Kendala Utama Pemadaman
Rahmadinol menjelaskan bahwa proses pemadaman terkendala oleh topografi bukit terjal berbatu, yang membuat petugas kesulitan memadamkan api secara manual. Total, terdapat sekitar 10 titik api aktif di seluruh kawasan terdampak.
“Kendala utama kami adalah lokasi yang terbakar berada di bukit batu yang sangat terjal. Hal ini menyulitkan pemadaman manual,” jelasnya.
Yang lebih mengkhawatirkan, beberapa titik api sudah mendekati permukiman warga. Untuk itu, warga diimbau tetap waspada, sementara upaya pemadaman terus dimaksimalkan.