Kabarminang – Perayaan Idul Adha 1446 Hijriah di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, mencatatkan peningkatan signifikan dalam jumlah hewan kurban yang disembelih. Berdasarkan data resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab), total 2.246 ekor hewan kurban dipotong tahun ini, naik sebanyak 343 ekor dibanding tahun lalu yang berjumlah 1.903 ekor.
Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Padang Pariaman, Zulkhailisman, menyebutkan bahwa tren peningkatan ini mencerminkan tumbuhnya kesadaran beragama dan kepedulian sosial masyarakat.
“Peningkatan ini sangat membanggakan, menunjukkan bahwa masyarakat Padang Pariaman semakin sadar akan pentingnya ibadah kurban,” ujar Zulkhailisman, Rabu (11/6).
Ia juga mengapresiasi kontribusi masyarakat perantau yang ikut berpartisipasi dalam ibadah kurban di kampung halaman, sebagai bentuk ikatan emosional dan sosial yang tetap terjaga meskipun tinggal jauh dari daerah asal.
Tahun ini, Padang Pariaman juga menerima bantuan seekor sapi kurban dari Presiden Republik Indonesia. Hewan dengan berat mencapai 930 kilogram itu disembelih di Kecamatan Sungai Geringging pada Sabtu (7/6).
Untuk memastikan pelaksanaan kurban berjalan sesuai ketentuan, Pemkab menurunkan empat tim pengawas ke berbagai kecamatan. Tim terdiri dari dokter hewan, paramedis, serta petugas kecamatan yang bertugas memantau lalu lintas ternak, kondisi kesehatan hewan, dan proses penyembelihan di pasar maupun kandang penampungan.
Zulkhailisman mengungkapkan bahwa selama pengawasan, tim menemukan sejumlah kasus penyakit seperti cacing hati dan kerusakan paru pada hewan kurban. Langkah cepat langsung diambil.
“Petugas menyarankan agar bagian daging yang terinfeksi tidak dibagikan demi melindungi kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, Dinas Peternakan juga berhasil mencegah penyembelihan sapi betina produktif, yang dilarang berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
“Sapi-sapi betina produktif yang sempat direncanakan untuk dikurbankan telah diganti oleh panitia setelah dilakukan pendekatan persuasif bersama aparat TNI dan pemerintahan nagari,” tuturnya.
Pemkab Padang Pariaman berharap tren positif ini dapat terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang, dengan tetap mengedepankan prinsip kesehatan, syariat, dan keberlanjutan populasi ternak.