Ia berharap kegiatan semacam ini dapat merangsang kreativitas generasi muda agar tertarik menekuni dunia bisnis.
“Ini investasi untuk generasi muda. Anak-anak muda harus kreatif, mulailah dari hal kecil. Ekonomi inilah yang menjadi penentu kemajuan suatu negeri,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Wawako juga menyinggung pentingnya pengelolaan sampah sebagai sumber ekonomi baru. Menurutnya, sampah organik dapat diolah menjadi pupuk dan maggot, sementara sampah anorganik bisa didaur ulang dan dijual kembali.
Sementara itu, Ketua Yayasan Dakwah Pedesaan Ranah Minang Nur Ikhwan mengatakan, bahwa kegiatan ini bersifat umum dan bertujuan untuk mendorong kemajuan bersama dengan fokus pada penguatan ekonomi sebagai penopang aktivitas dakwah.
“Tanpa dukungan ekonomi, dakwah sulit berjalan maksimal. Karena itu, kekuatan ekonomi sangat penting agar para pendakwah bisa menjangkau hingga pelosok negeri,” ujarnya.
Nur Ikhwan menambahkan bahwa yayasan ini telah menjalankan aktivitasnya sejak 2019 dan baru dua tahun terakhir berbadan hukum resmi. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para donatur yang telah mendukung kegiatan mereka selama ini.
“Dengan kekuatan ekonomi, banyak hal yang bisa kita perbuat. Mudah-mudahan Minangkabau terus berjaya di masa yang akan datang,” pungkasnya.