Rekonstruksi berlangsung dalam pengawalan lebih dari 600 personel gabungan Polres Padang Pariaman dan Polda Sumbar, mengingat tingginya atensi masyarakat terhadap kasus yang menggemparkan ini.
Meski jalannya rekonstruksi berlangsung tertib, suasana haru dan tegang tidak bisa dihindari. Banyak warga mengaku masih sulit percaya peristiwa mengerikan itu terjadi di lingkungan mereka sendiri.
Sebelumnya, tiga perempuan muda menjadi korban pembunuhan berantai sadis disertai mutilasi di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Ketiga korban yaitu Siska Oktavia Rusdi (23), Adek Gustiana (24), dan Septia Adinda (25). Ketiganya diketahui pernah tercatat sebagai mahasiswi di STIE Keuangan Perbankan dan Pembangunan (STIE KBP) Padang.
Pelaku pembunuhan yakni seorang pemuda bernama Satria Juhanda alias Wanda (25 tahun), warga Korong Lakuak, Nagari Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
Untuk Septia Adinda, jasadnya dimutilasi lalu beberapa potongan tubuhnya ditemukan di aliran sungai Batang Anai pada Selasa (17/6/2025) pagi. Esok harinya warga kembali menemukan bagian tubuh lain, yakni potongan kaki di semak-semak sungai, serta kepala dan tangan terbungkus kain sarung yang tersapu ombak di Pantai Padang Sarai, Kota Padang.
Pada Kamis (19/6) dini hari, Satreskrim Polres Padang Pariaman menangkap Wanda yang diduga pelaku pembunuhan dan pemutilasi.
Berdasarkan interogasi kasus mutilasi Septia Adinda, terungkap fakta bahwa Siska dan Adek yang dilaporkan hilang sejak Januari 2024, ternyata juga dibunuh Wanda. Jasad Siska dan Adek ditemukan tinggal tulang belulang di sumur tua dekat rumah pelaku di kawasan Pasar Usang, Batang Anai.