Kabarminang – Komitmen PT Semen Padang dalam mendukung pembangunan berkelanjutan kembali dibuktikan melalui peluncuran Rencana Kerja Pemberdayaan Masyarakat (RKPM) Program Basinergi Mambangun Nagari (BMN) 2025.
Tak tanggung-tanggung, perusahaan tertua di Indonesia ini mengalokasikan lebih dari Rp2,2 miliar untuk menjalankan 98 program pemberdayaan, yang menjangkau lebih dari 4.400 warga di sekitar wilayah operasionalnya.
Bertempat di Wisma Indarung, peluncuran program berlangsung meriah dan penuh semangat kolaborasi. Hadir mewakili Wali Kota Padang, Asisten I Sekretariat Daerah Kota Padang Edi Hasymi membuka acara secara simbolis. Turut hadir pula jajaran manajemen PT Semen Padang, camat, lurah, serta tokoh masyarakat dan pengurus Forum Nagari semua bersatu demi satu tujuan: membangun nagari secara inklusif dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Plt. Direktur Utama PT Semen Padang, Pri Gustari Akbar, menyampaikan bahwa BMN bukan sekadar program tanggung jawab sosial (CSR), melainkan perwujudan nilai korporasi yang berpihak pada prinsip triple bottom line: People, Planet, dan Profit.
“Keberhasilan bisnis kami tak semata dinilai dari laba, tapi juga dari dampak sosial yang kami tinggalkan. BMN adalah jembatan antara perusahaan dan masyarakat untuk tumbuh bersama,” ujarnya.
BMN: Lebih dari CSR, Ini Tentang Membangun dari Akar Rumput
Menurut Iskandar Zulkarnain Lubis, Kepala Departemen Komunikasi & Hukum PT Semen Padang, pendekatan yang digunakan dalam BMN bersifat partisipatif dan berbasis nagari. Masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi perancang dan penggerak utama program.
“BMN adalah model pembangunan kolaboratif yang terstruktur dan terukur. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat mengawal program ini agar transparan dan berdampak nyata,” ucapnya.
Program ini juga didukung penuh oleh Forum Nagari, lembaga kolaboratif yang sudah berdiri sejak 2015 dan berfungsi sebagai motor penggerak partisipasi masyarakat dalam pembangunan lokal.
Pemetaan Sosial, Data Lapangan, dan Keterlibatan Masyarakat Jadi Kunci
Ilham Akbar, Kepala Unit CSR PT Semen Padang, menjelaskan bahwa RKPM 2025 disusun melalui musyawarah bersama berbagai pihak, termasuk LPM, lurah, dan tokoh masyarakat dari 18 kelurahan di Lubuk Kilangan, sebagian Pauh, dan Lubeg.
“Kami mendesain program berdasarkan kebutuhan riil masyarakat, bukan asumsi. Setiap kelurahan punya karakteristik berbeda, dan itu kami jadikan acuan dalam merancang intervensi yang tepat,” jelas Ilham.