Kabarminang- Sebuah poster Jolly Roger dari anime Jepang One Piece muncul di tengah aksi demonstrasi mahasiswa yang digelar Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumatera Barat (BEM SB) di depan Gedung DPRD Sumbar, Senin (04/08/2025).
Dari beberapa poster yang ada, terlihat salah satu poster Jolly Roger dari anime Jepang One Piece tertulis: “Mahasiswa Bergerak, Aku tidak akan mati… Karena mimpi tidak pernah mati!!”
Koordinator BEM SB Rifaldi mengatakan, mahasiswa turun kelapangan dilandasi oleh berbagai kegelisahan terhadap kondisi bangsa. Mulai dari Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP), pelanggaran HAM, pencemaran lingkungan, hingga lemahnya penegakan hukum dan ketimpangan sosial-ekonomi.
“Kemudian kami juga menilai RKUHAP yang tengah dibahas DPR RI sarat pasal problematik. Pasal-pasal seperti Pasal 16, 33, 74, dan 105 dinilai membuka ruang penyalahgunaan kekuasaan, melanggar privasi, dan mengancam hak pendampingan hukum,” ujarnya.
Tak hanya itu, mereka juga mengecam praktik manipulasi sejarah dalam kurikulum pendidikan nasional, praktik rangkap jabatan di pemerintahan, serta lambannya pemulihan infrastruktur pasca bencana di Tanah Datar.
Sorotan tajam juga diarahkan pada kasus dugaan pencemaran lingkungan oleh PT Incasi Raya dan PT SPS di Pulau Sipora, Kepulauan Mentawai, serta pencemaran Sungai Batang Ombilin akibat longsoran limbah PLTU.
Masalah ketenagakerjaan pun tak luput dari perhatian. BEM SB menuntut pemerintah menindak tegas perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing ilegal, seperti kasus 13 TKA asal Tiongkok di Nagari Air Bangis, Pasaman Barat.
Menanggapi aksi mahasiswa, Ketua DPRD Sumbar Muhidi turun langsung menemui massa. Ia menyampaikan apresiasi atas kritik yang disampaikan dan berjanji menindaklanjuti seluruh tuntutan secara kelembagaan.
“Jangan gentar dan kawal kami. Kami siap menerima kritik dari mahasiswa,” ujarnya.
Ia mengatakan, seluruh isu yang diangkat mahasiswa akan dibahas di masing-masing komisi DPRD, termasuk melalui rapat kerja dengan menghadirkan instansi-instansi terkait.
“Kami akan segera melakukan rapat kerja, serta mengundang pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang disampaikan,” lanjutnya.
Muhidi juga mengajak mahasiswa ikut mengawasi kinerja DPRD, terutama dalam pembahasan RKUHAP yang dinilai kontroversial.
“Untuk KUHAP, kita bisa bersama-sama mengawalnya,” pungkasnya.
Fenomena pengibaran bendera One Piece bukan hanya terjadi di Padang. Menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, simbol bajak laut ini muncul di berbagai tempat, dari tiang rumah, truk, hingga motor pribadi, sering kali berdampingan atau bahkan berada di bawah bendera Merah Putih.