Sonny berharap, momentum Job Fair dapat dimanfaatkan pencari kerja guna mencari pekerjaan, sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki. Sekaligus menjadi pemicu untuk membekali diri dengan kompetensi sesuai dengan standar dunia kerja.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Barlius mengapresiasi kolaborasi Pemko, SMK N 1 dan SMK N 2, sehingga Job fair bisa terselenggara. Menurutnya ini tak lepas dari arahan Pj Wako Sonny.
Lebih lanjut, Barlius menjelaskan, industri saat ini bisa masuk, mengintervensi dan mengevaluasi sekolah kejuruan, agar sesuai dengan kebutuhan kerja yang dikehendaki. Lulusan SMK 2023 terserap 84 persen.
Menghadapi keterbatasan lowongan pekerjaan, sebutnya, pemerintah melakukan terobosan. Di antaranya men-dropping pencari kerja ke luar negeri seperti ke Jepang. Pencari kerja dilatih bahasa Jepang dan keahlian tertentu, lalu dikirim ke sana dalam satu kontrak kerja.
“Pertumbuhan lapangan kerja tidak sebanding dengan lulusan ribuan lulusan SMK. Hendaknya, industri yang menerima lulusan SMK bisa melatih mereka lebih baik lagi. Job Fair bisa bermanfaat buat pencari kerja dan lulusan SMK,” pungkasnya.