Perihal adanya kecemburuan sosial dan potensi konflik sosial sebagaimana yang disampaikan Amran, Agri mengatakan bahwa hal itu merupakan rekayasa Amran. Ia menyebut bahwa ia tidak memiliki masalah dengan warga di tempat tanah tersebut berada.
“Saya bahkan mempekerjakan warga setempat untuk menggarap lahan itu. Artinya, saya membuka lapangan kerja bagi warga setempat. Tidak ada warga setempat yang bermasalah dengan saya,” ucapnya.
Agri menjelaskan bahwa pihaknya menggarap lahan tersebut karena lahan itu menjadi lahan tidur sejak zaman Bupati Nasrul Abit. Karena lahan itu luas sehingga membutuhkan biaya besar untuk menggarapnya, ia menggarap lahan itu bertiga.
“Baru dua minggu bekalangan ini kami mulai menggarap lahan itu, seperti memagar sekeliling lahan dan menggemburkan tanah. Belum mulai menanam. Nanti kami akan mengundang kepolisian dan bupati untuk menanam jagung di sana,” ucap mantan anggota DPRD Pesisir Selatan itu.
Agri tetap menganggap bahwa Amran mempersoalkan pihaknya menggarap lahan itu karena dendam politik yang berkelanjutan. Ia mengatakan bahwa pihaknya tiga kali mengalahkan pihak Amran dalam pertarungan polik. Pertama, ia mengalahkan anak Amran pada pileg 2009. Kedua, Amran dua kali kalah dalam pemilihan wali nagari oleh wali nagari yang didukung Agri. Ketiga, calon bupati yang didukung Amran, Rusma Yul Anwar, kalah dari calon bupati yang didukung Agri, Hendrajoni, pada pilkda 2024.
Perihal bahwa dirinya warga Nagari Air Haji Tengah, sementara lahan itu berada di Nagari Air Haji, Agri mengatakan bahwa hal itu tidak ada hubungannya dengan Amran karena lahan itu milik Pemkab Pesisir Selatan. Lagi pula, katanya, salah satu rekannya yang menggarap lahan itu, Dino Alfajra, merupakan warga Air Haji.
Dino Alfajra menambahkan bahwa pihaknya mengimbau pihak Amran untuk tidak membawa konflik politik ke lahan milik pemkab. Ia juga meminta Amran untuk menanyakan izin penggunaan lahan itu secara langsung kepada Pemerintah Kecamatan Linggo Sari Baganti atau ke dinas terkait, bukan lewat media massa.
Dino menyebut bahwa kegiatan pihaknya menggarap lahan itu menguntungkan warga setempat karena mereka mempekerjakan warga untuk menggarap lahan, dari memasang pagar kawat, membersihkan lahan, dan menugal. Hingga kini pihaknya sudah mempekerjakan sekitar 135 warga untuk bekerja di lahan tersebut.