Kabarminang – Upaya penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Padang Pariaman terus menunjukkan perkembangan positif. Pemerintah daerah bersama masyarakat, melalui berbagai pihak terkait, kini bergerak lebih terarah dalam memastikan setiap ODGJ mendapatkan layanan yang layak.
Pendataan terkini yang dilakukan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), Dinas Kesehatan Padang Pariaman, serta komunitas Aksi Solidaritas Piaman Laweh (ASPILA), mencatat sebanyak 37 ODGJ telah terdata dan mulai masuk proses penanganan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos P3A Padang Pariaman, Siska Primadona, menyebut pendataan ini merupakan fondasi penting agar penanganan dilakukan lebih tepat sasaran.
“Pendataan ini bagian dari upaya kami memastikan seluruh ODGJ di Padang Pariaman teridentifikasi. Dengan data yang akurat, kita bisa melakukan langkah penanganan yang lebih terarah. Banyak keluarga sebenarnya ingin memberikan perawatan, tetapi menghadapi keterbatasan. Di sinilah pemerintah hadir untuk membantu,” ujarnya, Sabtu (22/11/2025).
Meningkatnya Laporan dan Kepedulian Warga
Ketua ASPILA, Aswar Anas, mengungkapkan laporan masyarakat terkait kondisi ODGJ terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Menurutnya, hal ini menandakan tumbuhnya kepedulian warga terhadap isu kesehatan jiwa.
“ASPILA menerima banyak laporan dari masyarakat terkait kondisi ODGJ yang membutuhkan penanganan. Total ada 37 orang yang telah terdata dan kami dampingi prosesnya bersama pemerintah. Ini bukti bahwa masyarakat semakin peduli, dan kami sangat mengapresiasi,” jelas Aswar.
Meski demikian, ia mengakui bahwa sebagian ODGJ yang ditemukan masih dalam kondisi memprihatinkan, termasuk yang dipasung selama bertahun-tahun akibat kurangnya akses fasilitas penanganan.
Keterbatasan Ruangan Perawatan Masih Jadi Tantangan
Proses penanganan saat ini terkendala oleh keterbatasan kapasitas ruang perawatan rumah sakit, sehingga sebagian ODGJ harus menunggu giliran sebelum bisa ditangani secara medis.
Meski demikian, pemerintah daerah bersama ASPILA menegaskan komitmennya bahwa proses penanganan tidak akan berhenti dan tetap berjalan secara bertahap.
Siska menyebut berbagai langkah sedang dipersiapkan untuk memperkuat layanan kesehatan jiwa di daerah tersebut, termasuk koordinasi intensif dengan fasilitas kesehatan dan peningkatan peran keluarga serta komunitas.
“Kami sangat menghargai peran aktif masyarakat dan relawan dalam pendampingan ini. Dengan sinergi yang kuat, kita optimistis bisa memberikan layanan yang lebih baik dan memanusiakan setiap warga tanpa kecuali,” katanya.
Kolaborasi pemerintah dan ASPILA ini diharapkan menjadi momentum penting untuk mempercepat penanganan ODGJ di Padang Pariaman. Selain itu, upaya ini juga diproyeksikan dapat meningkatkan kesadaran publik tentang kesehatan jiwa dan pentingnya dukungan keluarga serta lingkungan.
Pemerintah daerah dan ASPILA menegaskan bahwa setiap ODGJ berhak mendapatkan perawatan layak dan kesempatan untuk hidup lebih baik, tanpa terkecuali.
















