Kabarminang – Pemerintah Kota Payakumbuh terus memperkuat profesionalisme aparatur sipil negara (ASN) melalui penerapan sistem analisis jabatan (Anjab) dan analisis beban kerja (ABK) berbasis digital. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen daerah dalam membangun tata kelola pemerintahan yang efisien, transparan, dan berorientasi pada kinerja.
Upaya tersebut ditandai dengan digelarnya Sosialisasi Penyusunan dan Penginputan Anjab dan ABK yang diselenggarakan oleh Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Payakumbuh, pada Selasa (28/10/2025).
Staf Ahli Wali Kota Irwan Suwandi mengatakan, dinamika global menuntut pemerintah daerah untuk adaptif terhadap perubahan dan lebih kompetitif dalam memberikan pelayanan publik.
“Kita dihadapkan pada tantangan regional, nasional, hingga internasional yang menuntut pemerintahan berjalan efisien, efektif, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat,” kata Irwan saat membuka kegiatan tersebut.
Menurut Irwan, penerapan Anjab dan ABK merupakan langkah strategis untuk memastikan setiap ASN bekerja sesuai kompetensi dan tanggung jawab jabatannya. Ia menegaskan, analisis jabatan bukan menilai individu, melainkan menganalisis karakteristik dan fungsi setiap posisi, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan.
“Dengan analisis jabatan yang tepat, kita bisa menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat. Ini penting agar organisasi berjalan efisien dan pelayanan publik lebih optimal,” ujarnya.
Hasil penyusunan Anjab dan ABK tersebut nantinya akan diinput ke dalam aplikasi SIMONA Kementerian Dalam Negeri, yang menjadi salah satu syarat administrasi dalam proses persetujuan pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
Irwan menjelaskan, penerapan sistem digital ini merupakan bagian dari reformasi birokrasi berbasis data yang bertujuan meningkatkan akurasi dan transparansi pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Pemko Payakumbuh.
“Profesionalisme ASN tidak bisa terwujud secara instan. Dibutuhkan proses panjang mulai dari rekrutmen yang benar hingga peningkatan kinerja dan prestasi kerja,” terangnya.
Ia menambahkan, masih terdapat kesenjangan antara kompetensi ASN dengan jabatan yang diduduki. Melalui penyusunan Anjab dan ABK, kesenjangan tersebut diharapkan dapat diminimalkan sehingga kinerja birokrasi menjadi lebih optimal.
“Kegiatan ini penting agar kita dapat mengelola formasi ASN secara rasional, sekaligus memperjelas pembagian tugas, fungsi, dan tanggung jawab di setiap perangkat daerah,” ujarnya lagi.
Irwan juga mengimbau seluruh peserta sosialisasi untuk mengikuti kegiatan dengan serius agar hasilnya bisa langsung diimplementasikan dalam pelaksanaan pemerintahan.
“Mari jadikan kegiatan ini sebagai pedoman dalam menjalankan amanah masyarakat dengan penuh tanggung jawab,” katanya.
Sebagai tindak lanjut, Pemko Payakumbuh menargetkan seluruh perangkat daerah dapat segera menuntaskan proses penginputan data Anjab dan ABK ke aplikasi SIMONA. Irwan optimistis, langkah ini akan memperkuat komitmen daerah dalam membangun birokrasi yang efisien, transparan, dan berbasis digital.
“Kita berharap, langkah ini bisa mewujudkan komitmen daerah dalam membangun birokrasi yang efisien, transparan, dan berbasis data digital,” pungkasnya.
















