Kabarminang – Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman menerima bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) berupa traktor senilai Rp600 juta dari Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman. Bantuan ini diserahkan dalam pertemuan terbatas di Hotel Santika Padang, Selasa (16/9/2025), yang turut dihadiri Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah beserta bupati dan wali kota se-Sumbar.
Wali Kota Pariaman, Yota Balad, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyerahkan proposal kepada Kementerian Pertanian dalam kesempatan tersebut.
“Semoga ini segera ditanggapi oleh Bapak Menteri,” kata Yota, Rabu (17/9).
Ia menegaskan, bantuan tersebut merupakan wujud komitmen Menteri Pertanian dalam menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ketahanan pangan nasional secara merata di seluruh provinsi.
Menurut Yota, pemberian traktor tidak hanya sebatas bantuan simbolis, melainkan akan diawasi secara berkesinambungan oleh pihak Kementan.
“Tujuannya agar bantuan itu digunakan tepat sasaran dan memberi dampak nyata bagi petani serta pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.
Selain menyerahkan bantuan traktor, Mentan Andi Amran Sulaiman juga menaruh perhatian pada perbaikan Bendungan Batang Anai II di Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Bendungan tersebut diketahui tidak hanya mengaliri irigasi sawah di Kabupaten Padang Pariaman, tetapi juga mencakup 479 hektar lahan pertanian warga Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman.
Selama irigasi Batang Anai mengalami kerusakan, kata Yota, petani di wilayahnya hanya mengandalkan tadah hujan untuk mengairi sawah. Kondisi itu membuat mereka hanya bisa menanam padi sekali dalam setahun.
“Namun jika bendungan berfungsi normal, petani bisa panen padi dua kali setahun,” ungkapnya.
Karena itu, Yota berharap perbaikan bendungan segera direalisasikan. Menurutnya, keberadaan irigasi sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan petani, peningkatan produktivitas pertanian, serta penguatan ekonomi masyarakat.
Mentan Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa bantuan yang diberikan bukan sekadar hadiah, melainkan ujian serius bagi daerah.
“Bantuan tidak akan berulang bila daerah gagal memanfaatkannya. Kami akan melakukan evaluasi ketat, bahkan meninjau langsung pemanfaatan bantuan ke Sumbar. Daerah yang tidak mampu melaksanakan dengan baik, tidak akan mendapat bantuan pada tahun berikutnya,” tegasnya.