Kabarminang – Krisis air bersih pasca bencana di Kota Padang semakin memberatkan warga. Kerusakan sejumlah intake Perumda Air Minum Padang membuat sebagian wilayah kota tidak lagi dialiri air PDAM, termasuk Komplek Wisma Indah V, Parak Anau, dan Pasir Putih di Kelurahan Bungo Pasang Kecamatan Koto Tangah.
Pantauan Sumbarkita menunjukkan banyak rumah nyaris tanpa pasokan air, terutama milik warga yang tidak memiliki sumur.
Iyen, 57 tahun, mengatakan bantuan air dari pemerintah memang tersedia, namun tidak mencukupi kebutuhan harian. Air bantuan yang di-drop ke masjid harus dijemput sendiri oleh warga.
“Air bantuan pemerintah di-drop ke masjid. Kalau dijemput, itu hanya cukup untuk memasak,” ujarnya, Jumat.
Karena jarak masjid jauh dan kebutuhan air lebih besar, ia terpaksa membeli air yang diantar langsung ke rumahnya.
“Satu kali antar, sekitar empat ember besar setara 20 galon air minum, harganya Rp50 ribu. Ditambah ongkos antar Rp25 ribu. Jadi sehari rata-rata Rp75 ribu hanya untuk air,” katanya.
Wati, 35 tahun, warga lain di kawasan tersebut, juga mengaku mengeluarkan biaya lebih besar karena jumlah anggota keluarganya lebih banyak.
“Hampir Rp100 ribu sehari habis untuk air. Untuk kebutuhan sehari-hari kan banyak butuh air. Sekarang tidak hujan, jadi tidak bisa menampung air,” ujarnya. Ia berharap PDAM segera pulih agar pasokan kembali normal.
Kondisi ini memicu tingginya permintaan air berbayar. Bisnis air bersih pun mengalir deras karena warga tidak punya pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan harian mereka.
Seorang penjual air, Ahmad, menyebut air yang dijualnya berasal dari sumur di rumahnya di kawasan Linggar Jati Tabing. Menurutnya, harga yang diberikan masih tergolong murah jika dibandingkan energi yang ia keluarkan.
“Ini sebenarnya lebih ke membantu saja. Kalau dihitung-hitung murah. Karena ngangkat air dan mengantar ke pembeli butuh tenaga,” ujarnya.
Permintaan terus meningkat seiring belum pulihnya layanan PDAM di sejumlah wilayah. Warga berharap perbaikan PDAM segera selesai agar beban biaya air bersih dapat kembali normal.















