LBH Padang mendesak Dinas Pendidikan Sumbar untuk menciptakan ruang aman bagi peserta didik di lingkungan sekolah serta mengambil langkah tegas jika terbukti ada upaya perlindungan terhadap pelaku oleh pihak sekolah.
Sebelumnya, ratusan siswa SMA Negeri 1 Sungai Geringging menggelar aksi demonstrasi pada Rabu (14/5). Mereka menuntut pencopotan kepala sekolah dan pemberhentian pelaku dugaan pelecehan. Suasana aksi sempat memanas saat kepala sekolah tiba dan langsung disambut amarah para siswa.
Kepala SMA Negeri 1 Sungai Geringging, Saiful Hendra, telah memberikan klarifikasi. Ia membantah menutupi kasus dan menyatakan bahwa dugaan pelecehan baru diketahui setelah mencuat ke media.
“Anak itu sempat tidak masuk sekolah tiga hari. Kami mendatangi rumahnya, berbicara dengan orang tua, dan mengajak korban kembali bersekolah. Namun korban menolak dan memilih pindah ke SMA Sungai Limau. Saya yang langsung mengantar,” ujarnya.
Ia mengklaim telah memberhentikan pelaku pada 18 April 2025. Namun sejumlah siswa menyebut pelaku masih terlihat di lingkungan sekolah beberapa hari setelah itu, bahkan sempat menjadi sopir pribadi kepala sekolah.
“Saya tidak berniat melindungi pelaku. Saya hanya ingin masalah ini segera selesai,” kata Saiful.
Desakan agar kepala sekolah mundur juga datang dari para siswa yang menilai pihak sekolah tidak transparan dalam menangani kasus tersebut.