Kabarminang.com – Komisi Kode Etik Polri (KKEP) telah menjatuhkan sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap AKP Dadang Iskandar, polisi yang menembak mati rekannya, AKP Ryanto Ulil Anshar di Polres Solok Selatan.
Sidang etik tersebut digelar di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Selasa, (26/11) lalu.
Kabid Humas Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, mengonfirmasi bahwa usai sidang etik, tersangka langsung dibawa ke Polda Sumbar untuk proses penyidikan lanjutan.
Menurut Dwi, proses di Propam Polri telah selesai, dan saat ini kasus tersebut ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumbar. Penahanan tersangka juga dilakukan di Polda Sumbar.
“Setelah sidang KKEP di Mabes Polri, keesokan harinya tersangka langsung dibawa ke Polda Sumbar untuk melanjutkan proses penyidikan,” ujar Dwi di Mapolda Sumbar, Jumat (29/11).
Saat ditanya mengenai perkembangan penyidikan, Kombes Dwi menjelaskan bahwa saat ini penyidik masih memeriksa saksi-saksi terkait kasus tersebut.
“Terkait saksi-saksi yang diperiksa, nanti akan kami sampaikan setelah semuanya terkonsolidasi dengan Berkas Keterangan Perkara (BKP),” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa ancaman hukuman untuk kasus ini sesuai Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman maksimal berupa hukuman mati. Dia juga menjelaskan penyelesaian sidang etik dalam waktu kurang dari 7 hari menunjukkan komitmen Kapolda Sumbar terhadap kasus ini.