Untuk mencegah penipuan serupa, Ferri mengingatkan pencari kerja agar mengandalkan kanal resmi dalam mencari informasi lowongan. Salah satu platform nasional yang direkomendasikannya adalah Karirhub dari Kementerian Ketenagakerjaan yang diperbarui setiap hari.
Selain itu, Disnakerin Kota Padang juga rutin mengumumkan informasi lowongan dari mitra dan perusahaan melalui media sosial resmi mereka.
“Kami selalu terbuka. Kalau ada perusahaan yang butuh pekerja, kami bantu umumkan. Silakan cek medsos kami atau datang langsung ke kantor untuk memastikan,” katanya.
Menurut Ferri, pemerintah kota juga tengah memperluas program pelatihan keterampilan kerja dan kewirausahaan mandiri agar masyarakat tidak hanya bergantung pada lowongan kerja konvensional.
“Ada pelatihan seperti servis HP, barbershop, dan lain-lain agar mereka bisa buka usaha sendiri,” ucapnya.
Modus dan Ciri-ciri Loker Palsu
Dalam wawancara tersebut, Ferri juga membagikan ciri-ciri umum lowongan kerja palsu yang perlu diwaspadai masyarakat:
-Penulisan Asal-asalan – Banyak typo dan tidak menggunakan bahasa formal.
-Meminta Uang – Alasan biaya transportasi, administrasi, atau pelatihan yang tidak jelas.
-Janji Gaji Fantastis – Gaji besar untuk posisi biasa.
-Minta Data Pribadi – Diminta menyerahkan KTP, KK, NPWP sebelum proses kerja.
-Alamat dan Email Tidak Profesional – Menggunakan domain email umum atau menyerupai nama perusahaan ternama.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diminta untuk melakukan riset terlebih dahulu, memverifikasi informasi langsung ke perusahaan terkait, tidak membayar biaya apa pun, dan tidak sembarangan menyerahkan data pribadi jika belum jelas diterima bekerja.
Klarifikasi dari Basko City Mall
Sebelumnya, manajemen Basko City Mall telah membantah keterlibatan dalam dugaan penipuan rekrutmen kerja. General Manager Basko City Mall, Robi Wiryawan, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah memungut biaya dalam proses perekrutan, baik untuk manajemen mall maupun tenant.
“Jika ada pihak yang mengatasnamakan Basko City Mall dan meminta bayaran, kami pastikan itu bukan dari manajemen kami,” ujar Robi dalam pernyataannya, Senin (16/6).
Kasus ini mencuat setelah warga mendatangi rumah seorang perempuan bernama Vivi di kawasan Koto Parak, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, yang diduga menjanjikan pekerjaan palsu. Warga yang merasa ditipu mengaku diminta menyerahkan uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah, namun tidak ada kejelasan penempatan kerja.
Pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang telah menerima laporan dan masih menyelidiki kasus tersebut. Warga lainnya yang merasa menjadi korban diminta segera melapor.
Sumbarkita.id mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap tawaran kerja yang tidak masuk akal dan memastikan seluruh informasi rekrutmen melalui jalur resmi, baik perusahaan maupun instansi pemerintah.