Mereka tidak hanya berbagi kisah perjalanan menulis, tetapi juga mengajak audiens menjadikan literasi sebagai bagian dari gaya hidup. Diskusi yang dihadirkan melampaui soal proses kreatif, menyentuh pada bagaimana karya bisa membentuk kesadaran, menginspirasi perubahan, dan merawat dunia melalui kata-kata.
Bersamaan dengan Ngaji Literasi, Gramedia juga menggelar pameran Semesta Buku. Program ini menghadirkan koleksi buku dari berbagai penerbit dengan penawaran menarik, mulai dari diskon hingga 75 persen hingga buku seharga Rp5.000.
“Semesta Buku semangatnya membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk membaca. Jadi bukan sekadar pameran buku, tetapi juga cara kami mendekatkan bacaan ke semua kalangan,” jelas Wahyu.
Tahun ini, Semesta Buku hadir di 60 titik di seluruh Indonesia. Padang menjadi salah satu kota penting karena antusiasme masyarakat dan reputasi Sumatera Barat sebagai daerah dengan tradisi literasi yang kuat.
DNA Literasi Minangkabau
Wahyu menyebut, Minangkabau memiliki DNA literasi yang kental sejak lama. Sejumlah tokoh besar nasional, termasuk tiga dari empat pendiri Bank Indonesia, lahir dari tanah Minangkabau.
“Kalau kita bicara kemajuan bangsa, banyak tokohnya dari Minangkabau. Jadi wajar kalau Padang dipilih. Saya sendiri orang Jawa, tetapi selalu merasa suasana literasi di sini sangat hidup,” ucapnya.
Ia juga menilai, program Smart Surau yang digagas Pemerintah Kota Padang menjadi langkah penting dalam menghidupkan kembali tradisi belajar di surau. “Kalau dulu surau jadi pusat ilmu, sekarang bisa dalam bentuk lain dengan dukungan teknologi. Itu potensi besar untuk mempercepat lahirnya generasi literat di Minangkabau,” tambahnya.
Menurut Wahyu, gerakan literasi tidak bisa berjalan sendiri. Gramedia sebagai sektor swasta, katanya, hanya bisa menyediakan akses berupa buku, penulis, dan kegiatan. Namun, keberhasilan literasi membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah dan kampus.
“Kami tidak mungkin berjalan sendirian. Kita butuh pemerintah untuk memberi arah dan dukungan, juga kampus yang melahirkan generasi baru. Kalau semua pihak bergandeng tangan, saya yakin literasi di Indonesia akan melompat jauh,” ungkapnya.
Kehadiran Ngaji Literasi x Semesta Buku di UNP diharapkan menjadi momentum penting dalam penguatan budaya literasi di Sumatera Barat. Selain menumbuhkan minat baca, acara ini juga diharapkan melahirkan generasi baru yang kritis, kreatif, dan berdaya saing tinggi.
Rangkaian kegiatan akan berlangsung hingga Minggu (21/09/2025). Pengunjung masih berkesempatan mengikuti berbagai diskusi, bertemu penulis nasional, hingga mendapatkan buku dengan harga terjangkau.
Informasi lengkap mengenai jadwal acara tersedia di akun Instagram @ngajiliterasigramedia dan @semestabuku_id. Gramedia bersama UNP mengajak seluruh masyarakat Padang untuk hadir, berpartisipasi, dan merayakan literasi bersama.