Rangkaian Prosesi yang Simbolis
Perayaan ini terdiri dari tujuh tahapan, termasuk Maambiak Tanah (mengambil tanah sebagai simbol Karbala), Manabang Batang Pisang (melambangkan pemenggalan Imam Husain), hingga puncaknya, Hoyak Tabuik, di mana Tabuik diarak dan dibuang ke laut sebagai simbolisasi perjalanan arwah ke surga.
Atraksi Budaya yang Meriah
Setiap tahun, perayaan ini menjadi daya tarik wisata yang melibatkan seni pertunjukan, musik khas menggunakan Gandang Tasa, dan prosesi besar yang diikuti ribuan orang. Acara ini tidak hanya mempererat solidaritas masyarakat tetapi juga menjadi daya tarik wisata internasional.
Kontroversi dan Respon Lokal
Meski dianggap sebagai warisan budaya, tradisi ini kadang menuai kritik karena dianggap kurang sesuai dengan ajaran Islam Sunni. Namun, masyarakat Pariaman melihatnya sebagai tradisi penghormatan budaya, bukan ritual keagamaan.
Festival ini tidak hanya menjadi simbol kebersamaan tetapi juga melestarikan kisah perjuangan dan warisan sejarah yang unik. Anda bisa menikmati acara ini setiap Muharam di Pariaman, terutama di kawasan Pantai Gandoriah yang menjadi lokasi puncak perayaan