Kabarminang — Pemerintah Kota (Pemko) Padang optimistis mempertahankan predikat Kota Layak Anak (KLA) Kategori Utama pada penilaian KLA Tahun 2024, yang tengah dilaksanakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Hal itu disampaikan Wali Kota Padang, Fadly Amran, saat memberikan kata sambutan Verifikasi Lapangan Evaluasi KLA Tahun 2024 yang digelar secara hybrid oleh Kementerian PPPA pada Jumat (9/5).
“Kami yakin dengan berbagai program dan inovasi yang telah dijalankan, Kota Padang dapat mempertahankan predikat KLA Kategori Utama pada tahun ini. Sebelumnya, pada tahun 2023, kami berhasil meraih penghargaan yang sama,” ujar Fadly lewat rapat Zoom bersama jajaran Kementerian PPPA.
Fadly juga menyampaikan komitmennya terhadap pemenuhan hak-hak perempuan dan perlindungan anak di Kota Padang. Ia menyebut bahwa hal itu sejalan dengan visinya, yaitu bertekad mewujudkan Kota Padang sebagai kota pintar (smart city) dan kota sehat.
“Sebagai bentuk konkret mendukung visi ini, kami memiliki sembilan program unggulan, yang salah satunya ‘Padang Melayani’. Dalam program ini kami memberikan perhatian khusus terhadap perlindungan perempuan dan anak,” ujar Fadly.
Fadly menjelaskan bahwa dalam program “Padang Melayani”, Pemko Padang menghadirkan inovasi Panic Button, aplikasi layanan pengaduan masyarakat berbasis digital terhadap kekerasan perempuan dan anak di Kota Padang.
“Kami juga akan membangun infrastruktur berupa taman ceria dan sebelas taman tematik per kecamatan untuk sarana bermain bagi anak-anak. Kami juga punya program ‘Smart Surau’ bagi generasi muda Kota Padang berupa pembelajaran berbasis digital di masjid atau musala,” tuturnya.
Fadly menambahkan bahwa Kota Padang memiliki berbagai fasilitas dan sarana prasarana dalam mendukung kota layak anak, di antaranya pusat kreativitas anak, ruang bermain anak, sekolah ramah anak, forum anak dan program wali kota cilik.
“Semua ini adalah bentuk nyata dari komitmen kita untuk menjadikan Kota Padang sebagai kota layak anak, yang tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga fokus pada sistem perlindungan dan pemberdayaan anak,” katanya.