Kabarminang.com – Kejaksaan Negeri (Kejari) Padang mengeksekusi uang tunai sebesar Rp455.400.000 terkait kasus korupsi penyalahgunaan fasilitas pembatalan transaksi (VOID) pada mesin Electronic Data Capture (EDC) Merchant Jaya Wisata Tour.
Uang tersebut dikembalikan kepada PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai bagian dari upaya memulihkan kerugian negara, yang hingga kini masih menyisakan Rp962.485.000.
“Hari ini kami mengeksekusi barang bukti berupa uang tunai dari perkara yang telah berkekuatan hukum tetap (inkrah),” ujar Kepala Kejari Padang Aliansyah dalam konferensi pers, Selasa (3/12).
Kasus ini menyeret Fitria Jaya Putra, mantan pegawai BRI Padang, yang telah divonis bersalah karena menyalahgunakan fasilitas VOID pada mesin EDC dan menyebabkan kerugian negara lebih dari Rp1,4 miliar. Terpidana diketahui menyalahgunakan fasilitas VOID pada mesin EDC Merchant Jaya Wisata Tour yang ia kelola.
Fitria Jaya Putra telah divonis bersalah oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Padang dan dijatuhi hukuman penjara selama 3 tahun 6 bulan. Selain itu, ia juga dikenakan denda sebesar Rp100 juta subsider tiga bulan kurungan, serta diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp962.485.000.
“Jika uang pengganti tidak dibayar atau terpidana tidak memiliki aset yang cukup, maka hukuman tambahan dua tahun penjara akan diberlakukan,” tegas Aliansyah.
Dari total kerugian Rp1.417.885.000, Kejari Padang baru mengeksekusi Rp455.400.000. Sisanya, Rp962.485.000, akan terus dikejar melalui pelacakan aset terpidana.