Menurutnya, guru seharusnya mencari solusi atas masalah anak nakal di sekolah, bukan malah mengeluarkannya dari sekolah. Ia menuturkan bahwa dunia pendidikan sangat kompleks, dilingkupi berbagai unsur dan indikator. Masalah pendidikan, katanya, tidak akan selesai hanya oleh guru dan pemerintah. Karena itu, katanya, harus ada komunikasi yang intens oleh sekolah dan pemerintah dengan masyarakat, komite sekolah, dan pihak terkait lainnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Kepala SDN 34 Siguntur Tua mengeluarkan lima siswa melalui surat sekitar seminggu yang lalu. Ia memberikan surat pemberhatian surat tersebut kepada yang bersangkutan.
“Kepala sekolah memberikan surat tersebut kepada anak saya, bukan kepada saya. Anak saya merobek surat itu tanpa memberi tahu saya bahwa dia dikeluarkan dari sekolah melalui surat. Dia kemudian bercerita kepada adiknya di rumah orang tua saya. Dari adiknya saya tahu dia dikeluarkan dari sekolah,” tutur Siti Ayu Zah (35). Adik yang ia maksud ialah anaknya yang duduk di bangku kelas 4 di SD yang sama.
Ayu menyesalkan kebijakan Kepala SDN 34 Siguntur Tua mengeluarkan siswa secara sepihak. Ia juga menyesalkan pernyataan kepala SD tersebut yang disampaikan melalui surat perihal anak yang dikeluarkan yang mengatakan, “Anak yang tidak bisa dibina akan dibinasakan.”
Karena itu, Ayu memprotes kebijakan kepala SD itu. Ayu baru mendatangi kepala SD tersebut di sekolah pada Rabu (14/5) pukul 9.00 WIB. Ketika datang ke sana untuk menanyakan alasan kepala sekolah mengeluarkan anaknya, ia memvideokan kedatangannya dari awal sampai akhir.
“Saya datang untuk menanyakan alasan kepala sekolah mengeluarkan anak saya karena dia mengeluarkan anak saya secara sepihak. Dia tidak memberi tahu wali murid, komite sekolah, wali nagari, dan dinas pendidikan. Tapi, dia malah menyuruh saya pergi dan melarang saya memvideokannya sehingga terjadi adu mulut,” ujarnya.
Ayu kemudian mengunggah video yang direkamnya di akun Facebook-nya, Ayu Zah. Video itu berisi rekamannya bertanya secara baik-baik kepada sekolah, kepala sekolah mengusir dan melarangnya mengambil video, hingga pertengkarannya dengan kepala sekolah. Video itu viral di media sosial dan mendapatkan banyak tanggapan dari warganet.
“Dia mungkin marah karena saya mengatakan kepadanya bahwa surat pemberhentian siswa itu sudah saya kirimkan ke dinas pendidikan, padahal tidak saya berikan,” ucap Ayu.