Kabarminang — Polisi menyerahkan dua tersangka pelaku korupsi dana desa ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Solok pada Rabu (3/9) pukul 11.00 WIB. Keduanya ialah IH (57), laki-laki, mantan Penjabat Wali Nagari, dan RPY (34), perempuan, mantan Kepala Urusan Keuangan Pemerintah Nagari Kampung Batu Dalam, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok.
Kepala Unit Tindak Pidana Korupsi Satuan Reskrim Polres Solok, Ipda Dedi Indriadi, mengatakan bahwa sebelum menyerahkan kedua tersangka ke kejaksaan, pihaknya menyerahkan berkas perkara tersangka ke kejaksaan pada 8 Mei 2025. Ia menyebut bahwa berkas perkara itu dikembalikan oleh kejaksaan pada 19 Mei 2025.
“Dalam pengembalian berkas, jaksa meminta penyidik kepolisian untuk mendalami keterangan saksi. Kami sudah memenuhi permintaan jaksa, kemudian menyerahkan berkas tersebut kepada jaksa. Jaksa menilai berkas tersebut lengkap. Kemudian, hari ini kami menyerahkan kedua tersangka ke kejaksaan,” tutur Dedi.
Sementara itu, Wildanum, salah satu jaksa pada Kejari Solok yang menerima penyerahan tersangka, mengatakan bahwa pihaknya menitipkan tersangka yang laki-laki di Rutan Kelas II Padang dan menitipkan tersangka yang perempuan di Lapas Perempuan Kelas II Padang pada Rabu (3/9) untuk 20 hari ke depan. Ia menyebut bahwa pihaknya menitipkan kedua tersangka di rutan dan lapas menjelang pihaknya melimpahkan berkas perkara tersebut ke pengadilan.
Sebelumnya, Satuan Reskrim Polres Solok menahan kedua kedua tersangka pada Kamis (10/7) sekitar pukul 09.00 WIB setelah keluarga kedua tersangka menyerahkan keduanya ke Polres Solok.
“Awalnya kami ingin menangkap mereka di kediaman mereka. Tetapi, keluarga mereka menyerahkan mereka ke polres. Kami menahan mereka di rutan Polres Solok karena khawatir keduanya melarikan diri,” ujar Dedi.
Dedi menjelaskan bahwa pihaknya menetapkan kedua orang itu sebagai tersangka pada 9 April 2025. Setelah itu, pihaknya memanggil keduanya, tetapi keduanya tidak memenuhi panggilan kepolisian.
Dedi menerangkan bahwa pihaknya kali pertama memanggil IH pada 5 Juni 2025 melalui surat nomor: S.pgl/73/VI/2025/Reskrim untuk hadir pada 10 juni 2025. Kemudian, pihaknya melayangkan panggilan kedua kepada IH melalui surat nomor: S.Pgl/80/VI/2025/Reskrim pada 24 Juni untuk hadir pada 26 juni 2025. Namun, katanya, IH tidak memenuhi kedua panggilan itu.