Kabarminang.com – Kecamatan Batang Anai, salah satu wilayah strategis di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, belakangan ini disorot akibat maraknya kasus yang mencederai rasa aman masyarakat.
Dalam tiga tahun terakhir, rentetan peristiwa tragis mulai dari penganiayaan anak hingga kekerasan seksual dan mutilasi mengusik ketenangan warga setempat.
Kawasan yang dikenal sebagai gerbang utama menuju Kota Padang ini, nyatanya menyimpan potret buram persoalan sosial yang serius, berikut sejumlah kasusnya:
Tragedi Balita Dianiaya Ibu Tiri
Pada April 2022, publik Sumatera Barat diguncang oleh kasus kematian tragis seorang balita berusia tiga tahun di Korong Duku, Nagari Kasang, Batang Anai. Balita malang itu diduga menjadi korban penganiayaan oleh ibu tirinya sendiri, AL (29). Peristiwa ini memantik kemarahan warga, hingga akhirnya AL berhasil diamankan oleh Polres Padang Pariaman.
Siswi SMP Jadi Korban Pencabulan
Tiga tahun berselang, tepatnya Maret 2025, kekerasan kembali terjadi di Nagari Ketaping. Seorang siswi SMP kelas VIII menjadi korban pencabulan oleh pria berusia 55 tahun yang tak lain adalah tetangganya sendiri. Ironisnya, keluarga korban sempat ditekan untuk menerima “uang damai” sebesar Rp15 juta agar kasus tersebut tidak dilanjutkan secara hukum.
Namun keluarga korban dengan tegas menolak tawaran tersebut, meski harus menghadapi tekanan sosial di lingkungan sekitar.
Kasus Mutilasi
Selanjutnya, kasus baru-baru ini yakni mutilasi yang dilakukan pelaku bernama Wanda (25) terhadap seorang gadis bernama Septia Adinda. Pelaku tega melakukan pembunuhan serta mutilasi terhadap korban. Pelaku memotong korban sebanyak 10 bagian kemudian dibuang ke Sungai Batang Anai.
Hal tersebut membuat warga trauma dan diliputi rasa takut setelah ditemukannya potongan tubuh manusia di aliran sungai tersebut.