Kabarminang.com – Dalam kurun waktu kurang dari sebulan, dua warga Kabupaten Pasaman Barat menjadi korban keganasan buaya liar di dua lokasi berbeda.
Salah satu penyebab meningkatnya serangan ini diduga karena buaya sedang memasuki musim kawin, yang membuat mereka lebih agresif mempertahankan wilayahnya.
Kasus terbaru terjadi pada Sabtu (13/5) sekitar pukul 11.00 WIB di Kanal Jembatan Besi Sikabau, Nagari Ranah Koto Tinggi, Kecamatan Koto Balingka. Seorang petani bernama Depi (40), warga Nagari Taluak Ambun, Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, hilang setelah diterkam buaya saat menyeberangi sungai bersama tiga rekannya.
“Rekan korban hanya bisa menyaksikan kejadian tersebut tanpa mampu memberikan pertolongan. Buaya langsung menyeret korban ke dalam air,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pasaman Barat, Zulkarnain, Selasa (13/5).
Tim SAR gabungan yang menerima laporan dari warga setempat segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pencarian. Hingga saat ini, proses pencarian masih berlangsung.
Sebelumnya, pada Sabtu malam (26/4), insiden serupa juga terjadi di Sungai Batang Rosak, Nagari Sikabau, Kecamatan Koto Balingka. Seorang warga bernama Uyun (55), asal Muaro Simpang Koto Sawah, dilaporkan hilang saat sedang menembak ikan bersama delapan rekannya.
Menurut Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malil korban diseret buaya saat berada di tepi sungai.
“Upaya penyelamatan sempat dilakukan, namun korban tak berhasil diselamatkan,” jelasnya.