Kabarminang – Dalam upaya menyukseskan program “100 Festival” di Kabupaten Padang Pariaman, Bupati John Kenedy Azis, secara resmi membuka Festival Tani Nagari Padang Toboh Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, pada Sabtu (16/8).
Festival yang digelar selama dua hari ini menjadi ajang penguatan sektor pertanian, pelestarian budaya lokal, serta pemberdayaan UMKM dan generasi muda.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan Gubernur Sumatera Barat, Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar, Febrina Trisusila Putri.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi dari Gubernur atas inisiatif dan kreativitas masyarakat Padang Toboh Ulakan dalam menyelenggarakan festival ini meski dengan keterbatasan anggaran.
“Hal ini membuktikan bahwa kita bisa berbuat tanpa harus bergantung pada dukungan APBD,” ujarnya.
Bupati John Kenedy Azis, yang akrab disapa Ajo, menekankan pentingnya Festival Tani sebagai momentum untuk membangkitkan sektor pertanian, memperkuat ekonomi masyarakat, serta menjaga warisan budaya pertanian.
“Program 100 Festival yang digagas Ketua TP PKK Padang Pariaman, Ibu Nita Azis, sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto,” ujar Bupati.
Ia juga menegaskan bahwa pembangunan di Padang Pariaman tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada aspek non-fisik seperti kreativitas dan inovasi masyarakat.
“Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menjauhkan generasi muda dari ancaman narkoba, LGBT, dan pengaruh negatif lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Wali Nagari Padang Toboh Ulakan, Bakhri, menyebutkan bahwa Festival Tani merupakan hasil kolaborasi masyarakat nagari bersama niniak mamak, alim ulama, mahasiswa KKN, dan berbagai stakeholder.
“Festival ini adalah gerakan bersama untuk melestarikan budaya pertanian sekaligus menanamkan kesadaran kolektif menjaga nilai budaya sebagai jati diri masyarakat,” ujarnya.
Peluncuran Nagari Wisata Agro dan Inovasi SICADIAK
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan peluncuran Nagari Padang Toboh Ulakan sebagai Nagari Wisata Agro, serta pengenalan inovasi SICADIAK (Sistem Inovasi Cerdas Kelola Limbah), sebagai bagian dari pengembangan konsep desa wisata pertanian berkelanjutan.
Acara dilanjutkan dengan simbolis penanaman sawah dalam program Sawah Pokok Murah (SPM), yang menjadi salah satu unggulan dalam festival ini.
Dua Hari Penuh Atraksi, Budaya, dan Edukasi
Festival yang berlangsung pada 16–17 Agustus 2025 ini menyuguhkan berbagai pertunjukan seni dan budaya seperti Silek Sawah, Tari Piriang, Tari Piring Api, Tari Indang, dan Tari Panen Kreasi. Selain itu, digelar pula talkshow inspiratif bersama Ir. Djoni, inisiator program SPM di Sumatera Barat.
Hari kedua festival diisi dengan Talkshow Petani Milenial, seminar publik bertema pangan dan kesehatan, serta berbagai lomba seperti Lomba Masak antar Nagari, Pawai Alegoris, Fashion Show Baju Khas Pertanian, hingga permainan tradisional Manyabik Rumpuik, Pacu Upiah, dan Tangkap Bebek.
Festival ditutup meriah dengan pementasan seni dan pengumuman pemenang lomba, serta jamuan bersama seluruh peserta dan masyarakat.
Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, masyarakat nagari, serta dukungan sejumlah sponsor. Tampak hadir dalam acara tersebut Ketua PKBI Sumbar Aladin, Direktur AFT Pertamina Minangkabau Budi Nugroho, perwakilan Kanwil Kemenkumham Sumbar, kepala OPD Forkopimda Padang Pariaman, akademisi, serta tokoh masyarakat setempat.