Kabarminang — Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (30/7). Kedatangannya dibahas di Kantor Camat Koto Tangah pada Selasa (29/7) dalam mediasi pihak-pihak terkait pada kasus pembubaran aktivitas di rumah doa umat Kristen di Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Padang, pada Minggu (27/7) sore.
Dalam Mediasi tersebut, Gibran disebut akan mengunjungi Rumah Doa GKSI Padang di Padang Sarai, Sekolah Rakyat di Kota Padang, dan memantau penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Hingga sore ini informasinya wapres memang akan berkunjung ke Sumbar, tetapi pukul berapa dan ke mana saja belum jelas,” ujar Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Sumbar, Mursalim, kepada Sumbarkita.
Ia mengatakan bahwa informasi resmi tentang kunjungan Gibran ke Padang akan segera disampaikan setelah adanya rapat koordinasi bersama pihak terkait yang akan diadakan pukul 21.00 WIB.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Padang, Salmadanis, membenarkan bahwa Gibran akan melakukan kunjungan kerja ke Padang pada Rabu (30/7). Ia menyebut bahwa rencana kedatangan Wakil Presiden itu dibahas dalam mediasi yang dilakukan oleh FKUB Padang di Kantor Camat Koto Tangah pada Selasa (29/7). Ia menyebut bahwa rapat itu diikuti 40 orang, yang terdiri atas perwakilan umat Kristen, Islam, Hindu, Budha, kapolsek, danramil, Kesbangpol Padang, dan pihak terkait lainnya.
“Rapat dengan perwakilan umat Kristen dilakukan pada pukul 14.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Rapat dengan umat Islam dilakukan pada pukul 16.30 WIB hingga pukul 18.30 WIB,” ucapnya.
Salmadanis mengatakan bahwa selain dijadwalkan untuk mengunjungi Rumah Doa GKSI Padang di Padang Sarai, Gibran dijadwalkan untuk bertemu dengan Wali Kota Padang. Selain itu, katanya, Gibran akan mengikuti rapat dengan FKUB Padang untuk mendengarkan perkembangan masalah pembubaran aktivitas di rumah doa.
Sebelumnya diberitakan bahwa kegiatan pendidikan agama di rumah doa GKSI Anugerah Padang di Padang Sarai dibubarkan sekelompok warga pada Minggu (27/7) sekitar pukul 16.00 WIB. Peristiwa itu terjadi saat sekitar 30 anak sedang mengikuti pelajaran agama.