Kabarminang – Badan Nasional Penanggulangan Bencana merilis pembaruan data korban bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah Sumatera sejak akhir November 2025. Hingga Kamis (25/12/2025) pukul 16.00 WIB, tercatat 1.135 orang meninggal dunia akibat rangkaian bencana tersebut.
Berdasarkan Dashboard Penanganan Darurat BNPB, bencana banjir dan longsor yang terjadi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat berdampak luas terhadap 52 kabupaten/kota.
Selain korban meninggal, BNPB juga mencatat 173 orang dinyatakan hilang, serta sekitar 4.900 jiwa mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan yang bervariasi.
Dari sisi kerusakan fisik, jumlah rumah rusak mencapai 157.838 unit, terdiri dari kategori rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan. Kerusakan juga meluas ke fasilitas publik dan infrastruktur penunjang kehidupan masyarakat.
BNPB mencatat, sebanyak 1.900 lebih rumah ibadah mengalami kerusakan. Selain itu, terdapat 200 fasilitas kesehatan, 291 gedung perkantoran, dan 875 fasilitas pendidikan yang dilaporkan rusak akibat banjir dan longsor. Kerusakan infrastruktur vital juga terjadi pada 734 unit jembatan, yang berdampak pada terganggunya akses logistik dan evakuasi di sejumlah daerah terdampak.
Data BNPB menunjukkan jumlah pengungsi terbesar berasal dari beberapa kabupaten/kota di Aceh dan Sumatera Utara, dengan total pengungsi mencapai ratusan ribu jiwa. Kondisi ini membuat pemerintah pusat dan daerah terus memfokuskan penanganan pada penyelamatan warga, pemenuhan kebutuhan dasar, serta pemulihan layanan publik.
BNPB bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, relawan, dan berbagai unsur terkait masih melakukan penanganan darurat, termasuk pendataan lanjutan, distribusi bantuan logistik, pelayanan kesehatan, serta perbaikan infrastruktur darurat.
BNPB menegaskan bahwa data korban dan kerusakan masih bersifat dinamis dan dapat berubah seiring proses verifikasi dan pembaruan dari daerah terdampak.














