Kabarminang – Aroma rempah yang khas menyelimuti Kota Padang, menandai dimulainya fase pemulihan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor. Bertepatan dengan berakhirnya masa tanggap darurat, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pariwisata menggelar kegiatan Padang Marandang 2025, yang dimaknai sebagai momentum kebangkitan psikologis dan sosial bagi masyarakat.
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, menyampaikan bahwa filosofi memasak rendang memiliki keterkaitan erat dengan semangat pemulihan pascabencana. Menurutnya, tradisi marandang menyimpan nilai-nilai yang relevan dengan kondisi masyarakat yang tengah bangkit dari ujian berat.
Nilai pertama yang ditekankan adalah pentingnya persatuan dalam keberagaman. Rendang, kata Maigus, merupakan perpaduan harmonis antara daging dan berbagai rempah, yang hanya akan menghasilkan cita rasa kuat bila dimasak bersama dalam satu proses.
“Bencana ini mengingatkan kita untuk bersatu. Sama seperti rendang yang terdiri dari banyak elemen, masyarakat pun harus bersinergi agar kita bisa pulih lebih cepat,” ujar Maigus, Selasa (23/12/2025).
Pesan kedua yang disampaikan adalah makna ketangguhan atau resiliensi. Proses marandang yang memerlukan waktu panjang, ketelatenan, dan kesabaran dijadikan simbol kekuatan dalam menghadapi cobaan. Semangat ini diharapkan mampu memotivasi warga untuk tetap tegar serta perlahan membangun kembali kehidupan pascabencana.
Sementara itu, nilai ketiga yang tak kalah penting adalah fungsi sosial rendang. Rendang bukan sekadar hidangan, melainkan makanan yang identik dengan berbagi. Filosofi ini diwujudkan secara nyata melalui Padang Marandang 2025, di mana hasil masakan tidak hanya dinikmati di lokasi kegiatan.
Pemerintah Kota Padang memastikan paket-paket rendang yang dimasak akan disalurkan kepada para penyintas bencana. Distribusi bantuan tersebut mencakup wilayah pengungsian di Sumatera Barat, Sumatera Utara, hingga Aceh, termasuk daerah yang masih sulit dijangkau seperti Kabupaten Agam.
“Insya Allah, rendang ini akan kami salurkan kepada saudara-saudara kita yang masih berada di pengungsian dan wilayah terdampak,” tambah Maigus.
Di akhir kegiatan, Wakil Wali Kota Padang menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pariwisata serta seluruh pihak yang terlibat. Di tengah suasana duka pascabencana, Padang Marandang 2025 menjadi penanda bahwa semangat kebersamaan dan kepedulian masyarakat Padang tetap terjaga, sekaligus menjadi simbol bangkitnya harapan dari dapur rakyat.














