Kabarminang – Wali Kota Pariaman, Yota Balad, mengapresiasi Gerakan Pengendalian Hama Wereng yang digagas oleh Pemerintah Desa Sungai Pasak, Kecamatan Pariaman Timur.
Menurutnya, upaya yang dilakukan oleh Kepala Desa Sungai Pasak ini bisa menjadi contoh bagi desa lainnya di Kota Pariaman. Ia berharap seluruh desa wajib menganggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk pengendalian hama dan kegiatan kemasyarakatan.
“Kita tidak ingin pemerintah desa hanya fokus membangun jalan dan irigasi saja, namun juga kesejahteraan masyarakat di desanya. Hal ini sesuai instruksi Presiden RI Prabowo Subianto, yang menegaskan bahwa pemerintah daerah wajib mewujudkan ketahanan pangan di daerahnya masing-masing hingga ke desa-desa,” katanya memberi sambutan dalam acara yang dihadiri oleh Camat, Kepala Desa dan petani dan warga setempat, Selasa (7/10).
Ia melanjutkan, Pemko Pariaman telah melakukan MoU dengan Pemprov DKI Jakarta agar hasil panen petani bisa dijual ke daerah tersebut dengan harga yang lebih tinggi. Sehingga para petani tidak perlu cemas kemana berasnya akan dijual.
“Kami meminta para penyuluh pertanian terus mendampingi para petani dengan teknologi yang ada sehingga varietas padi kita bisa berkembang. Jika biasanya panen padi dua kali dalam setahun, maka bukan tidak mungkin bisa tiga kali dalam setahun,” ujarnya.
Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Pariaman, Marlina Sepa, mengatakan kurang lebih seluas 87 hektare sawah di Desa Sungai Pasak ini. Ia menyebut saat ini hama wereng sudah sampai ke persawahan warga.
“Untuk mengantisipasi agar tidak menyebar dengan cara melakukan penyemprotan secara merata. Kita mengapresiasi tindakan Kepala Desa Sungai Pasak yang secara sigap melakukan gerakan pengendalian hama ini sesegera mungkin.
Ia mengatakan, selain pengendalian hama wereng, petani perlu memahami pengolahan tanah yang sempurna, varietas padi yang ditanam harus bergiliran dan tahan terhadap hama wereng, tanam secara serentak.
“Sistem tanam serentak ini salah satu upaya dalam pengendalian hama, jika tidak serentak maka hama ini akan dipindah kelahan berikutnya,” imbuhnya
















