Selasa, Agustus 19, 2025
kabarminang.com
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Kabar Sumbar
  • Kabar Rantau
  • Ranah Minang
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
No Result
View All Result
kabarminang.com
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Kabar Sumbar
  • Kabar Rantau
  • Ranah Minang
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
kabarminang.com
No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Kabar Sumbar
  • Kabar Rantau
  • Ranah Minang
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis

220 Kilometer Rel, 80 Ribu Nyawa: Tragedi Kereta Api Sijunjung–Pekanbaru

Redaksi
Senin, 18 Agustus 2025 21:03
in Kabar Sumbar
Potret pekerja paksa di zaman Jepang. IST

Potret pekerja paksa di zaman Jepang. IST


Kabarminang – Jalur kereta api Muaro Sijunjung–Pekanbaru sepanjang 220 kilometer pernah menjadi proyek ambisius penjajahan Jepang di Indonesia. Dibangun pada masa pendudukan 1942–1945, jalur ini dirancang untuk mengangkut batubara dari Ombilin, Sumatera Barat, menuju pantai timur Sumatera melalui Sungai Siak, Riau. Namun, di balik proyek tersebut tersimpan kisah kelam penuh penderitaan para pekerja paksa atau romusha.

Awalnya, pembangunan rel kereta api di Sumatera merupakan gagasan kolonial Belanda untuk memperlancar transportasi hasil perkebunan dan tambang. Namun, proyek besar itu baru benar-benar digarap serius oleh Jepang. Bagi Negeri Sakura, jalur ini memiliki nilai strategis: mendukung logistik perang sekaligus mempercepat mobilisasi pasukan.

Pengerjaan jalur Pekanbaru–Muaro dilakukan dengan sistem kerja paksa. Ribuan romusha dikerahkan, baik dari penduduk lokal maupun pekerja paksa yang dibawa dari Jawa. Mereka bekerja siang dan malam, dengan bekal makanan seadanya. Siksaan dan kerja berat menjadi keseharian mereka di bawah pengawasan ketat mandor-mandor Jepang dan Korea.

Kondisi romusha sangat mengenaskan. Janji upah yang sempat disampaikan Jepang perlahan sirna. Hak-hak pekerja dipangkas, jatah makanan semakin dikurangi, hingga akhirnya mereka dipaksa bekerja tanpa bayaran dan tanpa bekal gizi layak. Makanan yang tersedia hanyalah rebusan sayur encer dan air.

Untuk bertahan hidup, para romusha sering berburu hasil hutan. Mereka memakan apa saja yang bisa ditangkap—pisang, ketela, umbi-umbian, talas hutan, hingga daging tikus, ular, dan babi hutan. Ikan dari sungai dan rawa pun menjadi pengganjal perut. Semua dimasak dengan cara sederhana, seringkali tanpa bumbu, bahkan tanpa garam.

Henk Hovinga dalam bukunya Op Dood Spoor menuliskan bahwa makan bagi romusha bukan lagi soal kenyang, melainkan soal bertahan hidup. Mereka berkongsi dua hingga tiga orang untuk merebus atau membakar hasil buruan di sela waktu kerja, meski seringkali dilakukan di tengah kegelapan malam.

Dikutip Kabarminang pada Senin (18/8), disebutkan bahwa proyek ambisius itu pun menelan korban jiwa yang sangat besar. Diperkirakan 80 ribu romusha tewas akibat kelaparan, penyakit, siksaan, dan kelelahan sepanjang pembangunan jalur kereta api Pekanbaru–Muaro. Angka ini menjadikan proyek tersebut sebagai salah satu tragedi kemanusiaan terbesar di Sumatera pada masa pendudukan Jepang.

Meski jalur kereta api Pekanbaru–Muaro akhirnya rampung pada tahun 1945, proyek ini segera terbengkalai. Jepang menyerah kepada Sekutu setelah bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Jalur yang dibangun dengan darah dan air mata itu pun ditinggalkan begitu saja.

Kini, sisa-sisa jalur kereta api Pekanbaru–Muaro masih dapat ditemukan di beberapa titik, menjadi saksi bisu penderitaan ribuan romusha. Jalur ini bukan sekadar infrastruktur peninggalan kolonial, tetapi juga monumen penderitaan yang mengingatkan betapa mahalnya harga kemerdekaan yang kini dinikmati bangsa Indonesia.


Tags: Jalur kereta api Muaro Sijunjung–PekanbaruKereta Api Sijunjung–Pekanbaru

Berita Terkait

Pemkab Padang Pariaman Terima Dividen Rp8,9 Miliar dan CSR Pendidikan Rp110 Juta dari Bank Nagari

Pemkab Padang Pariaman Terima Dividen Rp8,9 Miliar dan CSR Pendidikan Rp110 Juta dari Bank Nagari

19 Agustus 2025
Pemko Pariaman Terima Deviden Rp11,3 Miliar dari Bank Nagari

Pemko Pariaman Terima Deviden Rp11,3 Miliar dari Bank Nagari

19 Agustus 2025
Hadiri PKKMB, Wali Kota Padang Dorong Mahasiswa Siapkan Karir Jadi Entrepreneur Muda

Hadiri PKKMB, Wali Kota Padang Dorong Mahasiswa Siapkan Karir Jadi Entrepreneur Muda

19 Agustus 2025
Jadi, Pembicara Kunci di UNP, Wali Kota Padang Motivasi Mahasiswa Baru

Jadi, Pembicara Kunci di UNP, Wali Kota Padang Motivasi Mahasiswa Baru

18 Agustus 2025
Nongkrong Larut Malam dan Berduaan di Kos, 10 Muda-mudi Diamankan Satpol PP Padang

Nongkrong Larut Malam dan Berduaan di Kos, 10 Muda-mudi Diamankan Satpol PP Padang

18 Agustus 2025
Wali Kota Fadly Amran Lepas Peserta Jalan Santai HUT RI ke-80 di Padang, Ratusan Warga Antusias

Wali Kota Fadly Amran Lepas Peserta Jalan Santai HUT RI ke-80 di Padang, Ratusan Warga Antusias

18 Agustus 2025
Next Post
Tersangka Pemutilasi dan Pemakan Daging Manusia di Pesisir Selatan Diserahkan ke Kejaksaan

Tersangka Pemutilasi dan Pemakan Daging Manusia di Pesisir Selatan Diserahkan ke Kejaksaan

Tinggalkan Komentar

TERPOPULER

Kronologi Remaja Perempuan 14 Tahun Diajak Jalan-Jalan hingga Ditemukan Tewas di Pasaman

Kronologi Remaja Perempuan 14 Tahun Diajak Jalan-Jalan hingga Ditemukan Tewas di Pasaman

17 Agustus 2025

Pembunuh Remaja Perempuan Asal Sumut yang Jasadnya Ditemukan di Pasaman Ditangkap

Pembunuh Remaja Perempuan Asal Sumut yang Jasadnya Ditemukan di Pasaman Ditangkap

16 Agustus 2025

Pembunuh Remaja Perempuan Asal Sumut yang Jasadnya Ditemukan di Pasaman Ditangkap

Remaja Perempuan 14 Tahun Diperkosa di Penginapan Pasaman, Dibunuh dan Dibuang ke Selokan

17 Agustus 2025

Mayat Perempuan Ditemukan di Pasaman, Polisi Tegaskan Isu Tanpa Kepala Hoaks

Fakta-Fakta Penemuan Mayat Perempuan di Pasaman

13 Agustus 2025

Tanah Pemkab Pesisir Selatan di Air Haji Digunakan Warga Tanpa Izin

Penggarap Tanah Pemkab Pesisir Selatan di Air Haji Bantah Gunakan Lahan Tanpa Izin

16 Agustus 2025

Mayat Perempuan di Pasaman Ditemukan Tanpa Bra dan Celana Dalam, Polisi Lakukan Penyelidikan

Mayat Perempuan di Pasaman Ditemukan Tanpa Bra dan Celana Dalam, Polisi Lakukan Penyelidikan

13 Agustus 2025

Video: Geger Penemuan Mayat di Pasaman

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Perempuan di Pasaman, Identitas Masih Misterius

13 Agustus 2025

Informasi

  • Privacy Policy
  • Redaksi & Perusahaan
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami

Berita

  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Ranah Minang
  • Kabar Sumbar
  • Kabar Rantau

© 2025 Kabarminang.com

  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Ranah Minang
  • Kabar Sumbar
  • Kabar Rantau
  • Privacy Policy
  • Redaksi & Perusahaan
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
  • Home
  • Advertorial
  • Artikel & Opini
  • Bank Nagari
  • DPRD Sumatera Barat
  • Ekonomi & Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pemilu
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Ranah Minang
  • Pilkada
  • Politik
  • PT Semen Padang
  • Ramadhan
  • Tekno
  • Kabar Sumbar
  • Kabupaten Dharmasraya
  • Kabupaten Limapuluh Kota
  • Kabupaten Padang Pariaman
  • Kabupaten Pasaman Barat
  • Kabupaten Sijunjung
  • Kabupaten Solok
  • Kabupaten Solok Selatan
  • Kota Bukittinggi
  • Kota Padang
  • Kota Padang Panjang
  • Kota Pariaman
  • Kota Payakumbuh
  • Kota Solok
  • Kabar Rantau

© 2025 KabarMinang.com.