Kabarminang — Tiga siswa SMKN 2 Padang Panjang membuat video aktivitas mereka bermain ceki (koa) dalam kelas saat guru menerangkan pelajaran. Salah satu di antara siswa itu mengunggah video tersebut di akun TikTok-nya.
Wakil Kepala SMKN 2 Padang Panjang Bidang Kehumasan, Vico Benzito, mengatakan bahwa ketiga siswa tersebut merupakan siswa kelas XI Jurusan Broadcasting. Ia menyebut bahwa ketiga siswa itu membuat video tersebut pada Jumat (8/8) saat guru Bimbingan Konseling menerangkan pelajaran.
“Pihak sekolah sudah memanggil ketiganya. Saat ditanya, mereka mengaku membuat video itu hanya untuk iseng, bukan bermain ceki sungguhan. Videonyo hanya 10-15 detik. Mereka tidak menyangka video itu viral. Setelah video itu viral, mereka menghapus video itu dan meminta maaf kepada pihak sekolah,” ujar Vico kepada Kabarminang.com pada Jumat (15/8).
Vico mengatakan bahwa pihaknya sudah memanggil orang tua ketiga siswa tersebut. Ia menyebut bahwa para orang tua meminta maaf sambil menangis atas kenakalan anak mereka.
Sebagai sanksi, kata Vico, pihaknya mewajibkan ketiganya untuk membuat satu video satu minggu yang berisi tentang sisi positif sekolah sesuai dengan jurusan mereka dan mengunggah video itu di akun media sosial masing-masing. Pihaknya memberikan sanksi itu karena ketiga siswa sudah mencoreng nama sekolah sehingga membuat sekolah malu.
“Mereka juga diwajibkan untuk masuk kelas tahfiz. Mereka harus hafal juz 30 sampai Desember tahun ini,” tutur Vico.
Setelah video ketiga siswa main ceki dalam kelas saat guru menerangkan pelajaran viral di media sosial, banyak warganet yang meminta penyelenggara sekolah untuk mengeluarkan mereka dari sekolah. Mengenai hal itu, Vico mengatakan bahwa pihaknya memilih sanksi yang mendidik untuk diberikan kepada ketiga siswa itu untuk membina ketiganya.
“Kalau mereka dikeluarkan dari sekolah, mungkin mereka bertambah nakal. Anak nakal harusnya dididik, bukan dikeluarkan dari sekolah,” ucapnya.