Kabarminang – Polisi akhirnya mengungkap titik terang kasus peluru nyasar yang menimpa seorang pelajar madrasah sanawiah di Padang Pariaman setelah melakukan penyelidikan setahun lebih. Hasil uji balistik yang dilakukan di Pekanbaru, Riau, menjadi bukti kunci yang mengarahkan penyidik kepada seseorang berinisial S.
Informasi itu disampaikan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pariaman, Iptu Rio Ramadhani, Jumat (1/7). Pihaknya menangkap S pada Kamis (31/7) di rumahnya setelah menetapkannya sebagai tersangka. Setelah itu, pihaknya menahan S di Kantor Polres Padang Pariaman.
“Hasil uji balistik menunjukkan peluru yang mengenai korban identik dengan senjata rakitan milik pelaku S yang sebelumnya telah diamankan,” ujarnya.
Korban peluru nyasar itu, Bela Cintia (13), menjalani dua kali operasi akibat luka tembak yang bersarang di perutnya dalam insiden pada 24 Februari 2024. Setelah peluru dikeluarkan tiga bulan kemudian atas pertimbangan medis, polisi segera mengirim proyektil tersebut untuk dianalisis secara balistik.
Meski hasil uji balistik sudah keluar, kata Rio, S belum mengakui perbuatannya. Meski begitu, Rio mengaku memiliki bukti kuat yang mengarah kepada tersangka, termasuk kecocokan senjata dan peluru, serta lokasi penemuan senjata yang tak jauh dari tempat kejadian perkara, di Kampuang Dadok, Korong Balekok, Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging.
“Kami telah menahan pelaku berdasarkan bukti-bukti yang ada. Ia dikenakan pasal 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain luka berat,” ucap Rio.
Keluarga korban menyambut perkembangan itu dengan hati-hati. Meski Bela kini telah pulih secara fisik dan kembali bersekolah, trauma psikologis akibat insiden itu masih membekas di benaknya.
“Kami bersyukur Bela sudah sehat. Tapi, kami juga ingin keadilan ditegakkan. Pelaku harus bertanggung jawab,” tutur Ali Mukminin (35), paman korban kepada, Kabarminang.com, untuk menanggapi perkembangan kasus itu.
Ali berharap kepolisian tidak berhenti pada penahanan tersangka, tetapi terus melanjutkan proses hukum hingga vonis dijatuhkan di pengadilan.
Kasus tui menjadi perhatian publik di Nagari Kuranji Hulu dan sekitarnya. Sejumlah tokoh masyarakat menilai pengungkapan kasus itu sangat penting untuk menjaga rasa aman warga.
“Ini bukan sekadar soal hukum, tapi menyangkut keamanan anak-anak kita. Warga berhak tahu siapa pelakunya dan bagaimana proses hukumnya berjalan,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.
Dengan sudah ditahannya tersangka dan keluarnya hasil uji balistik yang menguatkan bukti dugaan tindak pidana yang dilakukan tersangka, masyarakat kini menanti kelanjutan proses hukum yang transparan dan adil.