Kabarminang — Penjaga SDN 05 Sungai Limau, Padang Pariaman, Yulisman, menggembok semua ruang kelas sejak Kamis (24/7). Akibatnya, 140 murid sekolah tersebut belajar di lantai teras sekolah.
Yuliasman mengatakan bahwa ia menggembok semua ruang kelas SDN itu karena kecewa sebab merasa tak dihargai, padahal sudah lama mengabdi di sekolah tersebut. Ia menyebut keluarganya telah menyerahkan tanah untuk pembangunan sekolah secara cuma-cuma, tetapi ia tidak lulus seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
“Tanah ini hibah dari keluarga saya. Saya berharap bisa ikut diangkat sebagai PPPK, tapi ternyata tidak diterima. Rasanya tidak adil,” kata Yuliasman pada Kamis (31/7).
Sementara itu, guru di SDN 05 Sungai Limau, Lola Julia Nanda, mengatakan bahwa murid sekolah itu tetap belajar meski ruang kelas digembok. Ia menyebut bahwa murid duduk dan menulis di lantai, tepatnya di teras sekolah.
“Ada yang menggunakan tiang bendera sebagai alas duduk,” ujar Lola.
Berdasarkan pantauan Sumbarkita, akibat digemboknya ruang kelas, proses belajar mengajar di sekolah tersebut terganggu total dan tidak menggunakan meja, kursi, atau papan tulis. Guru tetap mengajar semampunya di ruang terbuka.
Orang tua murid meminta Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman segera menyelesaikan permasalahan itu .Mereka khawatir kondisi belajar yang tidak layak akan mengganggu semangat dan perkembangan anak-anak mereka.
Hingga kini belum ada tanggapan resmi dari Dinas Pendidikan Padang Pariaman mengenai penyelesaian kasus itu.