Kabarminang — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh informasi yang berhubungan dengan pembubaran kegiatan di rumah doa di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Minggu (27/7) sore. Ia menyebut bahwa masalah itu telah diselesaikan oleh pihak yang berwenang.
“Kita minta semua pihak menahan diri dan tidak terprovokasi dengan informasi yang tidak bertanggung jawab. Itu penting untuk menjaga kondusivitas di tengah masyarakat,” kata Mahyeldi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/7).
Ia mengatakan bahwa semua pihak telah menjalankan fungsinya secara baik untuk menyelesaikan masalah itu, dari tingkat kelurahan, kecamatan, kota, hingga provinsi, termasuk pihak terkait lainnya, seperti Polri dan Forum Kerukunan Umat Beragama.
“Semua pihak telah bergerak sesuai fungsinya masing-masing. Alhamdulillah, permasalahan yang terjadi dapat terselesaikan secara cepat,” ucapnya.
Perihal indikasi pelanggaran hukum, Mahyeldi mengimbau masyarakat untuk mempercayakan penyelesaiannya kepada penegak hukum.
Sebelumnya diberitakan bahwa kegiatan pendidikan agama di rumah doa GKSI Anugerah Padang di Padang Sarai dibubarkan sekelompok warga pada Minggu (27/7) sekitar pukul 16.00 WIB. Peristiwa itu terjadi saat sekitar 30 anak sedang mengikuti pelajaran agama.