Kabarminang – Pemerintah Kota Bukittinggi resmi memulai pembangunan Gedung Perpustakaan Umum yang didanai melalui bantuan pusat senilai Rp10 miliar. Prosesi peletakan batu pertama dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, pada Selasa (17/6).
Wali Kota Ramlan mengungkapkan bahwa pembangunan perpustakaan ini merupakan rencana lama yang sudah digagas sejak masa kepemimpinan 2016–2021. Ia menyampaikan apresiasi kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atas realisasi pembangunan tersebut.
“Kami apresiasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, sehingga pembangunan pustaka umum dapat terlaksana tahun ini. Tujuannya untuk menumbuhkan minat baca masyarakat dengan desain menarik dan fasilitas yang nyaman,” kata Ramlan.
Dana bantuan pusat sebesar Rp10 miliar dialokasikan untuk pembangunan fisik sekitar Rp7,9 miliar, sementara sisanya Rp2 miliar akan digunakan untuk keperluan penunjang lainnya. Pembangunan ditargetkan selesai dalam waktu 180 hari, dan perpustakaan diharapkan bisa diresmikan pada awal tahun 2026.
Selain itu, Ramlan mendukung penuh aspirasi masyarakat adat atau Niniak Mamak agar perpustakaan dilengkapi dengan musala dan ruang diskusi. Ia berharap keberadaan perpustakaan ini juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Turut hadir dalam acara peletakan batu pertama, Wakil Wali Kota, unsur Forkopimda, anggota DPRD, Niniak Mamak, serta tokoh masyarakat yang memberikan dukungan terhadap pembangunan sarana literasi tersebut.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi, Sustinna, menjelaskan bahwa perjuangan selama dua tahun membuahkan hasil dengan ditetapkannya Bukittinggi sebagai penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025.
“Melalui SK Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2025, Bukittinggi menerima dana Rp10 miliar dari DAK Penugasan Perpustakaan Nasional. Gedung ini dibangun di atas lahan 1.987 meter persegi, dirancang sebagai pusat informasi, taman edukasi, dan tempat rekreasi,” ujar Sustinna.
Ia menambahkan bahwa pembangunan dikerjakan oleh CV. Cakrawala Perkasa dengan pengawasan dari PT. Synpra Engineering Consultant, dan masa pengerjaan berlangsung dari 10 Juni hingga 6 Desember 2025.
Ketua Kerapatan Adat Kurai (KAK), Inyiak Datuak Sati, turut menyambut baik pembangunan ini. Ia berharap perpustakaan menjadi ruang untuk melestarikan budaya dan adat istiadat Minangkabau, khususnya Nagari Kurai.
“Semoga kami, Niniak Mamak, difasilitasi untuk meningkatkan literasi terkait adat dan budaya Minang di perpustakaan ini,” ujar Datuak Sati.
Pembangunan perpustakaan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam pengembangan literasi dan pelestarian budaya lokal di Kota Bukittinggi.