Kabarminang.com – Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Alhabsyi mengapresiasi kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Polri yang berhasil mengungkap kasus kakap dugaan suap senilai hampir Rp1 triliun. Ia lantas mempertanyakan keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebelumnya, uang Rp1 triliun disita dari tangan mantan Pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar (ZR), selaku tersangka makelar kasus dalam perkara Edward Tannur.
Aboe Bakar mempertanyakan sejauh mana pengembangan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Hal itu mengingat besarnya nilai suap yang melibatkan ZR.
“Apakah akan dilakukan pengembangan terhadap perkara tersebut Pak? Itu apakah Kejagung sudah mengetahui uang sebanyak itu untuk apa aja? Kalau nilainya sebesar itu tentunya banyak perkara yang sudah dibantu hamba Allah si ZR itu dan tentunya juga banyak pihak yang terlibat,” ujar Aboe Bakar dalam rapat kerja bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11).
Sekjen PKS itu juga memuji kinerja Polri dan Kejaksaan Agung yang menurutnya semakin “berkelas” dalam penanganan kasus-kasus besar.
Ia kemudian menyinggung eksistensi keberadaan KPK di tengah performa institusi penegak hukum lainnya yang semakin membaik.
“Saya enggak panjang-panjang, semoga kerja adhyaksa ke depan akan lebih berkelas lagi. Saya lihat kalau Polri sudah berkelas, Jaksa sudah berkelas udah lah cukup, KPK kenapa ada lagi sih?” tegasnya.
“Tapi kelihatannya enggak ya, udah 10 timnya (calon pimpinan KPK) udah masuk tuh suratnya tinggal kita pilih pak, Kejagung dan jajaran, udah pak itu aja,” ujar Aboe Bakar dilansir Kantor Berita RMOL.