Basir menyampaikan bahwa tim menyisir berbagai lokasi yang kemungkinan dilalui korban, termasuk ladang, hutan kecil di sekitar nagari, dan sepanjang aliran Sungai Batang Gasan. Ia menyebut bahwa oencarian dilakukan secara manual karena medan yang sulit dijangkau kendaraan.
Sekitar pukul 09.30 WIB, tim akhirnya menemukan Amir di pinggir Sungai Batang Gasan dalam kondisi lemah dan tanpa pakaian. Diduga, korban terjatuh ke sungai atau berusaha mencari air selama berada di alam terbuka.
Amir dievakuasi dengan menggunakan tandu darurat dari sarung karena lokasi penemuan cukup jauh dari jalan utama. Warga dan polisi bergantian memanggul korban sejauh sekitar dua kilometer menuju tempat yang bisa dijangkau kendaraan roda empat.
“Kami bersama warga bergotong royong membawa korban. Alhamdulillah, proses evakuasi berjalan lancar dan korban segera kami bawa ke Puskesmas Batu Basa,” ucap Basir.
Setibanya di Puskesmas Batu Basa, tim medis segera memberikan perawatan. Petugas medis menyebutkan Amir mengalami kelelahan berat, dehidrasi, dan kekurangan nutrisi karena diperkirakan tidak makan selama lebih dari tiga hari.
“Kondisinya stabil, tapi masih lemah. Korban membutuhkan rawat inap untuk pemulihan tenaga dan cairan tubuh,” kata seorang petugas medis Puskesmas Batu Basa.
Hingga Senin sore Amir menjalani perawatan intensif. Anggota keluarga yang menemaninya mengucapkan terima kasih kepada kepolisian dan warga yang ikut membantu pencarian.
Basir menyampaikan apresiasi atas kerja sama semua pihak yang terlibat dalam pencarian itu. Menurutnya, kolaborasi antara polisi, perangkat nagari, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan operasi pencarian tersebut.















