Kabarminang.com – Lebaran merupakan momen penuh kebahagiaan bagi masyarakat Minangkabau, terutama bagi para perantau yang kembali ke kampung halaman dalam tradisi Pulang Basamo. Selain silaturahmi dan menikmati hidangan khas seperti rendang dan lamang tapai, budaya Minang juga kaya akan ungkapan penuh makna dalam menyambut Idul Fitri.
Ucapan Lebaran dalam bahasa Minangkabau bukan sekadar salam, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai adat yang kuat, seperti pentingnya memaafkan, merajut silaturahmi, dan mempererat kebersamaan. Kata-kata ini sering kali mengandung filosofi kehidupan, peribahasa, serta pesan mendalam tentang hubungan antar sesama.
Berikut beberapa contoh ucapan Idul Fitri dalam bahasa Minang yang sarat makna dan bisa digunakan untuk menyampaikan salam Lebaran kepada keluarga, sahabat, dan kerabat.
1. Ucapan Lebaran Klasik dan Formal
“Salamaik Hari Rayo Idul Fitri, mohon maaf lahia jo batin.”
Artinya: Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
“Bilo kato marangkai duto, bilo langka mambakeh lara, bilo hati baparasangko, dan bilo ado langkah nan menuruih luko, mohon bukakan pintu maaf. Salamaik Idul Fitri, mohon maaf lahia jo batin.”
Artinya: Bila kata merangkai dusta, bila langkah membekas lara, bila hati penuh prasangka, dan bila ada langkah yang menoreh luka, mohon bukakan pintu maaf. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.