Kabarminang.com – Kurma dan Ramadan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dimana ada Ramadan, disitu ada kurma. Buah kecil nan manis ini sering ada di meja makan, baik ketika sahur maupun berbuka puasa. Meski begitu, ternyata tidak semua kurma memiliki rasa manis yang alami.
Beberapa jenis kurma ada yang diproses menggunakan tambahan pemanis buatan. Oleh karena itu, penting bagi konsumen, terutama penderita diabetes, untuk mengetahui perbedaan antara kurma manis alami dan kurma yang telah diberi gula.
Mengapa kurma diberi pemanis tambahan?
Alasan kenapa kurma diberi pemanis tambahan itu tergantung dari mana dia berasal. Kurma yang dipanen di daerah dengan iklim yang tidak terlalu kering biasanya keadannya belum matang sempurna atau disebut juga tahap khalal atau awal ruthob. Sehingga rasanya juga kurang manis dan tidak tahan lama.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka diberilah tambahan gula pada kurma tersebut sehingga menyerupai kurma yang matang alami atau tamr.
Perbedaan kurma manis alami dengan manis buatan
Berikut beberapa perbedaan kurma manis alami dan kurma manis buatan:
1. Perbedaan tekstur
Dilansir dari Kompas.com, kurma yang manis alami biasanya punya tekstur yang lebih keras dan padat. Sementara kurma yang diberi pemanis tambahan cenderung lebih lunak karena proses pemanasan yang dilakukan untuk memasukkan cairan gula ke dalam jaringan buah.
Pakar kurma dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Sudarsono, menjelaskan bahwa kurma yang segar alami tanpa tambahan pemanis biasanya berasal dari Timur Tengah dan Afrika Utara. Sedangkan, beberapa kurma dari Pakistan biasanya telah menggunakan pemanis tambahan.