Kabarminang — Seorang pencari ikan di Jorong Tanjung Jajaran, Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, Limapuluh Kota, tewas karena terjepit batu di dasar sungai saat menembak ikan pada Kamis (17/7) malam.
Informasi itu disampaikan oleh Koordinator Pos SAR Limapuluh Kota, Roni Nur, pada Jumat (18/7). Ia mengatakan bahwa pencari ikan tersebut bernama Welmi Jabniari (34), warga Koto Kampar Hulu, Kecamatan Kampar, Riau. Ia menceritakan bahwa Welmi menambak ikan di sungai pada pada Kamis (17/7) pukul 22.30 WIB dengan seorang temannya. Kemudian, katanya, Welmi menyelam ke dasar sungai dengan kedalaman sekitar enam meter, tetapi tidak kunjung muncul beberap menit kemudian.
“Temannya melaporkan hal itu kepada wali jorong setempat. Kemudian, wali jorong melaporkan kejadian itu ke Pos SAR Limapuluh Kota pada Jumat (18/7) pukul 1.10 WIB untuk meminta bantuan evakuasi,” ujar Roni.
Roni mengatakan bahwa pukul 1.30 WIB enam personel tim penyelamatan Pos SAR Limapuluh Kota berangkat menuju lokasi. Ketika tiba di lokasi pukul 5.00 WIB, kata Roni, tim berkoordinasi dengan pencari lainnya dan langsung mencari korban.
“Pada pukul 9.15 WIB tim gabungan berhasil mengevakuasi korban, yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Tim kemudian membawa korban ke rumah duka,” ucapnya.
Roni mengatakan bahwa di Jorong Tanjung Jajaran memang banyak orang yang menembak ikan di dasar sungai karena di sana banyak ikan, seperti ikan gariang dan ikan panjang. Ia menginformasikan bahwa para penembak ikan memilih beraksi pada malam hari karena pada malam hari ikan tenang sehingga mudah ditembak.
Namun, kata Roni, hal itu berbahaya karena di dasar sungai minim cahaya dan banyak batu besar berongga, yang dapat menjepit penyelam. Karena itu, ia mengimbau pencari ikan untuk tidak menembak ikan di dasar sungai pada malam hari untuk menghindari terjadinya hal seperti yang dialami Welmi Jabniari.